Maumere, Vox NTT– Epidemi Human Immunodeficiency Virus yang dikenal dengan HIV/AIDS cukup tinggi.
Koordinator Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sikka, Yuyun Darti Batael mengatakan sepanjang 2003 sampai dengan September 2017 ini ditemukan 673 kasus HIV/AIDS di Sikka.
Jumlah tersebut terdiri atas 215 kasus HIV dan 458 kasus AIDS. Dari jumlah tersebut yang meninggal akibat HIV/AIDS sebanyak 182 orang.
“Berdasarkan jenis kelamin 413 diantaranya adalah laki-laki sedangkan sisanya sebanyak 260 orang adalah perempuan. Lima diantaranya adalah ibu hamil” terang Yuyun saat dihubungi, Kamis (7/12/2017).
KPA Kabupaten Sikka juga membuat data distribusi kasus epidemi HIV/AIDS di Sikka sepanjang 2013 sampai dengan September 2017 berdasarkan golongan umur, kecamatan, jenis pekerjaan dan faktor resiko terinfeksi.
Berdasarkan golongan umur, kelompok usia terbanyak terpapar HIV/AIDS adalah usia produktif yaitu 25-49 tahun yakni sebanyak 502 kasus.
Uurutan kedua kelompok usia 20-24 tahun sebanyak 90 kasus.
Urutan ketiga usia kurang dari 1 tahun sebanyak 41 kasus.
Dan, kelompok usia 1-14 tahun sebanyak 28 orang sementara sisanya dari kelompok usia lainnya.
Berdasarkan kecamatan, temuan kasus HIV/AIDS terbanyak terdapat di Kecamatan Alok yakni sebanyak 112 kasus, disusul Kecamatan Alok Timur sebanyak 99 kasus, Kecamatan Nita sebanyak 64 kasus, dan Alok Barat sejumlah 60 kasus sementara sisanya berasal semua kecamatan telah dilaporkan temuan kasus HIV dan AIDS.
Berdasarkan jenis pekerjaan, terbanyak merupakan Ibu Rumah Tangga yakni 160 kasus, wiraswasta 101 kasus, petani 96 kasus, sopir dan buruh 43 kasus, PSK 35 kasus, balita 20 kasus, Mahasiwa 14 kasus, dan TNI/PNS/Polri sebanyak 12 kasus sementara sisanya terdistribusi dalam beebagai jenis pekerjaan lainnya.
Berdasarkan faktor resiko terinfeksi yang terbanyak penularan terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman sebanyak 602 kasus, penularan terjadi karena hubungan sesama jenis sebesar 28 kasus, penularan dari ibu ke anak sebanyak 27 kasus, dan penularan akibat penggunaan narkoba suntik sebanyak 27 kasus.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba