Borong, Vox NTT- Warga Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong mengaku kesal dengan Dinas Pertanian Manggarai Timur (Matim).
Kekesalan warga dipicu oleh karena dinas itu telah membuka jalan tani di tengah sawah milik mereka, namun tidak dilanjutkan.
Jalan tani di persawahan Rana Loba dibuka pada tahun 2015 lalu. Kini, terkesan mubazir karena tidak dilanjutkan.
Emil Ndaru, salah satu warga Rana Loba kepada VoxNtt.com di Borong, Sabtu (16/12/2017), mengatakan sawah milik petani digusur untuk membuka jalan tani Bugis-Cambir pada tahun anggaran 2015 yang lalu.
Dia kesal lantaran jalan itu hingga kini tak dilanjutkan Dinas Pertanian Matim.
“Kami pemilik sawah kecewa karena selama dua tahun tidak dikelola karena sudah digusur dengan alasan untuk membuka jalan baru, ternyata sampai saat ini tidak dikerjakan,” ungkap Emil.
Kata dia, ada sebagian jalan terpaksa dibersihkan oleh seorang petani setempat. Itu karena dipenuhi rumput liar.
“Kami bingung, apakah proyek ini menggunakan uang negara atau tidak? Sehingga dibuang begitu saja tanpa ada tindak lanjut. Kami juga bingung, apakah dibangun hanya sebatas ini? Dibangun untuk mubazir,” ujar Emil.
Menurut dia, masyarakat di Rana Loba merasa dirugikan karena lahan sawah yang digusur untuk jalan tani. Namun sampai hari ini belum dilanjutkan.
“Jika tahun depan tidak ada tindak lanjut, maka kami akan tutup jalan tersebut dan membuka sawah. Kami sangat kesal dengan pemerintah. Kami sudah menyodorkan surat pembebasan lahan untuk digusur tetapi akhirnya jalan ini pengerjaanya tidak jelas,” katanya.
Sementara itu, hingga berita ini dirilis pihak Dinas Pertanian Matim belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba