Bajawa, Vox NTT- Sejak Januari sampai pada pertengahan bulan Desember tahun 2017, korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kabupaten Ngada dan Nagekeo meningkat.
Catatan Satlantas Polres Ngada, sejak Januari- pertengahan Desember 2017 setidaknya telah terjadi 52 kasus Lakalantas.
Dari total tersebut terdapat 13 orang diantaranya meninggal dunia. Selanjutnya luka ringan sebanyak 30 orang dan luka berat tercatat 9 orang.
Pihak Satlantas Polres Ngada juga menghitung kerugian akibat Lakalantas di dua kabupaten tersebut yakni sebanyak Rp 102.500.000.
Data itu dibeberkan oleh Kasat Lantas Polres Ngada, AKP Mus Sinle kepada VoxNtt.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/12/2017).
AKP Mus mengatakan, penyebab kecelakaan sehingga korban meninggal dunia bermula dari pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan.
Itu diantaranya tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, melawan arus lalu lintas, dan memacu kendaraan dengan kecepatann tinggi sehingga kehilangan kendali.
“Sudah tidak menjadi rahasia umum lagi korban Lakalantas yang meninggal dunia di Ngada dan Nagekeo mayoritas karena melakukan pelanggaran lalu lintas, seperti melanggar marka jalan, melawan arus lalu lintas, serta pelanggaran lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,” ujarnya.
AKP Mus menambahkan, korban Lakalantas yang meninggal dunia selama 2017, masih didominasi pengendara sepeda motor.
Hal ini terjadi karena pengendara kendaraan roda dua kurang mematuhi aturan lalu lintas saat berkendaraan.
Selain itu, sebagian korban Lakalantas yang meninggal dunia itu berstatus pelajar, remaja dan masyarakat usia produktif.
Hal ini terjadi karena mereka sering kebut-kebutan di jalan raya dan tidak mematuhi aturan lalu lintas yang ada.
Untuk menekan angka Lakalantas di Ngada dan Nagekeo, ke depan pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi tertib lalu lintas kepada seluruh stakeholder. Di balik sosialisasi itu berharap kasus Lakalantas dapat berkurang sesuai harapan.
Selain itu, Polres Ngada akan meningkatkan sosialisasi tertib lalu lintas di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba