Ende, Vox NTT-Kawasan Nangaba, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur terbilang sangat ekstrem dan terisolir. Selain topografi yang dominan pegunungan dan lemba jurang, akses jalan antar desa di wilayah setempat butuh sentuhan yang serius.
Jalur jalan menghubung Nangaba-Kekajodho misalnya, hingga kini belum tersentuh aspal sedikitpun. Masyarakat yang bermukim pada wilayah tersebut harus ekstra berhati-hati melintas bahu jalan itu.
Ada lima desa yang tersebar di wilayah itu yakni Desa Uzuramba, Desa Uzuramba Barat, Desa Randoramba, Desa Peozakaramba dan Desa Nakawara.
Blasius A. Rinda, tokoh muda wilayah itu menyatakan, kelima desa tersebut merupakan daerah potensial. Salah satu yang disebut Blasius adalah potensi hasil perkebunan berupa kopi, cengkih, kemiri dan kakao.
Ia menjelaskan, sejak Indonesia bebas dari penjajahan Belanda, wilayah tersebut jauh dari sentuhan infrastruktur jalan selayaknya.
“Jalan masih banyak yang belum aspal. Saya miris, karena masyarakat harus lintas di daerah yang ekstrem. Sudah lama masyarakat menikmati ini dan belum ada sentuhan sedikitpun. Saya minta bisa pembenahan jalan itu,” kata Blasius kepada Voxntt.com di Ende, Rabu (20/12/2017) siang.
Mantan aktivis PMKRI Cabang Ende ini menegaskan, Pemerintah Kabupaten Ende mesti segera melakukan pengaspalan mengingat banyak potensi perkebunan warga lima desa tersebut.
Selain itu, sebut dia, kondisi tanah yang labil serta mudah longsor perlu secepatnya mengambil tindakan. Hal dimaksud agar, masyarakat tidak merasa cemas apalagi saat musim hujan.
“Ini ancaman besar oleh masyarakat di sana. Jalan licin, menurun, mendaki, tikungan tajam, tebing, jurang,” beber Blasius.
Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Uzuramba Barat Robertus Kesu. Menurut Robertus, kondisi jalan berpotensi menelan korban sebab jalan berlobang dan licin.
Ia berharap agar, jalur jalan Nangaba-Kekajodho bisa memberi harapan kepada masyarakat lima desa untuk mengakses dengan mudah, cepat dan kurang beresiko.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba