Atambua,Vox NTT– Semangat Damai Natal di wilayah perbatasan Belu harus terus dijaga, dibina sehingga situasi perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste tetap kondusif. Agar damai tetap terawat, pemuda harus berani tampil beda. Refleksi Natal harus benar-benar diwujudkan.
Demikian disampaikan Romo Yoris Giri, Pr dalam Seminar Sehari yang digelar Lembaga Peduli Masyarakat Timor Indonesia (LPMTI) Cabang Belu di Hotel Paradiso wilayah Timor Barat, Kamis (28/12/2017).
Menurut Romo Yoris, supaya damai natal bisa terwujud, manusia perlu memperbaiki hubungannya dengan Tuhan, alam dan hubungan dengan sesama.
“Salah satu pemberian kita yang terbaik untuk bangsa yakni menciptakan kedamaian, ketentraman, keharomisan. Itu suatu kebanggaan bagi bangsa,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Romo Yoris juga menantang kaum muda untuk menunjukan sikap komitmen dalam menciptakan suasana aman dan damai di Belu. Pasalnya telah terjadi lompatan yang jauh antara generasi tua dengan generasi muda yang menyebabkan banyak nilai terlupakan.
“Para pemuda harus berani mewartakan sukacita injil kepada siapapun saudara kita dalam rumah Indonesia,” ajak Yoris.
Menyinggung soal fenomena tindakan kriminal akibat miras yang marak terjadi, Romo Yoris mengatakan kaum muda harus kembali belajar banyak hal tentang kebijaksanaan lokal (local wisdom) yang ada dalam masyarakat.
Kebijaksanaan lokal itu, kata dia, sebagai tameng bagi pemuda dalam menghadapi budaya hedonis yang terlampau masuk ke dalam budaya masyarakat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Irvan K