Mbay, Vox NTT- Proyek jalan dan plat duiker (tembok pembatas got) perdesaan menuju ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dhawe Dhori, Kelurahan Dhawe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo segera dikerjakan ulang oleh kontraktor pelaksana.
Proyek tersebut sudah rusak. Padahal baru sebulan lalu selesaikan dikerjakan.
“Saya bersama rekanan tadi sudah turun ke lokasi pasca ada pemberitaan Vox NTT belum lama ini. Saya sudah perintahkan rekanan untuk segera perbaikan dan rencana besok kita mulai kerja ulang plat duiker yang rusak serta urpil yang di bawah banjir itu. Kami juga terima kasih kepada Vox NTT yang melaksanakan fungsi kontrolnya,” kata Roni Roso, PPK Bidang Penataan Lingkungan Perkotaan pada Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo saat dihubungi VoxNtt.com, Kamis (4/1/2018) malam.
Roni mengatakan, kerusakan plat duiker Dhawe Dhori itu disebabkan tekanan air banjir begitu kuat yang datang dari gunung. Sehingga, masuk ke dalam plat duiker dan mengakibat retak.
“Kalau campuran sudah sesuai spesifik. Retak itu akibat banjir,” ujarnya.
Karenanya, pihaknya telah meminta rekanan untuk melakukan perbaikan dan diawasi langsung oleh konsultan.
“Besok mulai kerja. Nanti saya yang awasi langsung,” tegasnya.
Terkait urpil yang rusak itu, pihak Roni akan membuat pengapik jalan. Sehingga air mengalir terus tanpa ada halangan. “Dan standar urpil yang sudah dikerjakan itu sudah sesuai standar,” katanya.
Dikabarkan sebelumnya, proyek peningkat jalan dan plat duiker perdesaan menuju ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dhawe Dhori, Kelurahan Dhawe, Kecamatan Eesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo diduga dikerjakan asal jadi.
Pasalnya, belum berumur satu bulan plat duiker di jalan itu sudah rusak. Terpantau pada Selasa, 02 Januari 2018, di beberapa titik tampak sudah retak.
Tak hanya plat duiker, jalan lapen juga sudah mulai rusak. Di beberapa titik tampak aspal sudah pecah-pecah dan terkikis air hujan.
Data yang dihimpun VoxNtt.com, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Libers pada akhir 2017 lalu dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 99.789.000.
Frans, salah satu warga yang ditemui VoxNtt.com di lokasi mengatakan, jalan dan plat duiker itu dikerjakan tahun 2017.
“Kalau tidak salah jalan ini baru selesai dikerja pada Bulan 12 tahun 2017,” katanya.
Melihat kondisi kerusakan itu, Frans meminta rekanan proyek segera melakukan perbaikan. Sebab, jalan tersebut dimenfaatkan oleh anak-anak sekolah.
“Jangan sampai anak-anak sekolah saat melintasi jembatan rubuh bisa-bisa makan korban jiwa,” tukas dia.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba