Ruteng, Vox NTT– Ketua Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Ruteng-Manggarai diganti. Pergantian pimpinan sekolah tinggi pastoral itu ditandai dengan acara serah terima jabatan dari ketua lama, Romo Alfons Segar kepada ketua baru, Romo Rikardus Moses Jehaut di STIPAS Ruteng, Jumat (5/1/2018).
Sebelum serah terima, acara pergantian itu diawali dengan perayaan ekaristi yang diikuti oleh seluruh unsur civitas akademika STIPAS Ruteng dan perwakilan Yayasan SUKMA sebagai penyelenggara sekolah tinggi tersebut.
Romo Alfons diberhentikan secara hormat setelah menunaikan masa tugasnya selama kurang lebih 7 tahun.
Dalam sambutannya, Romo Alfons Segar meminta ketua baru agar dapat melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana yang ada di STIPAS Ruteng.
Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan demi pengembangan STIPAS ke depan, agar pada saatnya sekolah tinggi itu dapat melaksanakan program magister sesuai harapan Dirjen Bimas Katolik.
Selain itu, pastor yang merangkap tugas sebagai Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng itu meminta agar Ketua STIPAS baru dapat meningkatkan mutu lulusan, baik secara akademis maupun keterampilan.
“Peningkatan keterampilan mahasiswa menjadi sangat penting sesuai tuntutan Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),” tegasnya.
Sementara, Ketua STIPAS baru, Romo Rikardus Moses Jehaut menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pihak Keuskupan Ruteng dan Yayasan SUKMA untuk menjadi pimpinan di sekolah pastoral tersebut.
Bagi dia, jabatan apapun dalam konteks pastoral gereja adalah jabatan pelayanan bukan jabatan untuk memerintah. Sebagai jabatan pelayanan, kata Jehaut, maka yang dibutuhkan adalah pengabdian dan pengorbanan.
“Selanjutnya, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama bekerja keras guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan STIPAS Santo Sirilus Ruteng,” ujarnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Irvan K