Kefamenanu,Vox NTT- Menanggapi pernyataan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Uatara (TTU), Agustinus Kaesnube yang menyasar Skretaris Disbudpar, Yohanes Sanak dan dimuat media ini sebelumnya terkait kegiatan Wonderful Indonesia, menyampaikan dana dikelola langsung oleh event organizer (EO).
EO kata Sanak, ditunjuk langsung atau mengikuti pelelangan di Kementerian Pariwisata. Sehingga dalam pelaksanaannya, pembayaran untuk semua kebutuhan selama kegiatan dilakukan langsung oleh EO yang bersangkutan.
“Memang betul kita yang ajukan proposal, nanti kalau Kementerian sudah setujui, mau kegiatan yang mana baru mereka lakukan penunjukan langsung ataupun lelang untuk tentukan EO untuk kegiatan tersebut. Dan kita yang di sini pun hanya bentuk panitia kecil, untuk membantu pelaksanaan kegiatan saja,” jelas Sanak saat ditemui VoxNtt.com di kediamannya di Maslete, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Sabtu (06/01/2018).
Lanjut Sanak, panitia local hanya memfasilitasi saja tetapi berkaitan dengan keuangan itu urusan EO. “Kita panitia yang ada di sini hanya fasilitasi saja. Contohnya untuk sewa kursi atau tenda, siapa yang punya, nanti EO datang, selesai kegiatan baru mereka yang langsung bayar sendiri. Jadi uangnya tidak diserahkan lagi ke kita, tapi langsung ke pemilik kursi atau tenda yang kita sewa. Makanya mereka, (EO) itu datang sini bisa 4-5 hari baru pulang,” tegasnya.
Sanak menyesalkan pernyataan sang Kadis yang mengaku tidak ada koordinasi dalam pelaksanaan beberapa kegiatan tersebut.
Baca: Ini Alasan Kadisbudpar TTU Adukan Sekretarisnya Sendiri ke Bupati
Menurutnya, sebagai bawahan yang baik, dirinya selalu melaporkan maupun berkoordinasi semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan kepada atasannya tersebut.
Sperti saat pelaksanaan konser, dengan bintang tamu, Mario G.Klau di Wini, Sang Kadis hadir di sana sementara dirinya (Sanak) tidak.
“Pertanyaannya kalau tidak koordinasi, lalu koq beliau (Kadis) bisa hadir saat konser Mario Klau di Wini? Malah saat itu saya yang tidak ada, karena ikut kegiatan lain. Ini jadi tanda tanya besar buat saya, ada apa sebenarnya? sesalnya.
Terkait pelaksanaan rapat antara pihaknya dan EO yang dilakukan di tempat pertemuan miliknya, Sanak mengaku, hal tersebut terjadi lantaran EO datang pada hari sabtu, di saat semua kantor libur.
Dan menurut dia, itu juga dilaporkannya kepada sang Kadis untuk bersama-sama mengikuti rapat dengan EO. Namun saat dihubungi, Kadis beralasan sementara mengikuti acara adat di kampungnya, sehingga menyerahkan sepenuhnya kepadanya untuk melaksanakan rapat tersebut.
“EO datang dengan hari Sabtu sore yang pas kantor libur. Saya sudah laporkan itu ke Pak Kadis tapi beliau katanya ada ikut acara adat di Manufui, makanya minta saya lanjut saja untuk rapat dengan EO,” jelas Sanak.
Dia juga menyampaikan, rapat dilaksanakan di rumahnya, selain karena hari libur, juga karena para EO meminta untuk difasilitasi makan makanan lokal setempat.
“Soal tempat itu, selain karena kantor pas libur, mereka juga minta untuk disiapkan makan makanan lokal. Makanya saya ajak ke tempat saya, karena bisa ada adik yang bantu masak makanan lokal sesuai permintaan mereka. Tempat pertemuan maupun semua yang kita siapkan untuk pertemuan dimaksud gratis, karena memang kita berpikir untuk semakin menarik minat orang luar untuk buat kegiatan di daerah kita, agar perputaran uang juga semakin besar,” tandasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin