Kupang Vox NTT- Koalisi kebhinekaan yang digelorakan Partai Demokrat, PKPI dan PKS dalam mengusung pasangan bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2018-2023, Benny K. Harman dan Benny A. Litelnoni dengan nama Paket HARMONI bukan sekedar narasi.
Hal ini dibuktikan dengan pendaftaran HARMONI yang diwarnai oleh beberapa jenis tarian dan ritus adat beberapa daerah di NTT.
Demikian ditegaskan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT, Ferdinandus Leu saat ditanyai VoxNtt.com di sela-sela prosesi pendaftaran Paket HARMONI di Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT, Senin (08/01/2018).
Adapun beberapa tarian yang dipentaskan saat pendaftaran paket HARMONI di antaranya, Kataga dari Sumba, Caci dari Manggarai dan tarian Hegong dari Maumere, Kabupaten SIkka.
Saat tiba di gerbang Kantor KPU NTT, HARMONI bersama rombongan diterima oleh upacara adat Timor, Natoni yang dibawakan oleh simpatisan HARMONI asal TTS.
Menurut Alhin, salah seorang warga TTS yang ikut menghantar paket ini, Natoni adalah upacara adat Timor yang biasa dilakukan untuk menerima tamu agung.
“Konon ceritanya, Natoni itu biasa dilakukan dalam menerima tamu-tamu agung, atau orang-orang penting,” kata Alhyn.
Usai disambut Natoni, HARMONI beserta rombongan diarahkan memasuki Kantor KPU, namun sebelum memasuki kantor KPU didahului Kepok dan kapu (upacara adat Manggarai) untuk KPU NTT sebagai penerima dan penyelenggara Pemilu, selanjutnya HARMONI bersama utusan tim memasuki ruangan pendaftaran.
Ferdinandus Leu, kepada VoxNtt.com mengatakan, berbagai tarian yang diambil dari beberapa kabupaten atau suku tersebut adalah bukti bahwa Kebhinekaan yang digelorakan oleh koalisi tiga partai pengusung HARMONI bukan selogan semata, tetapi itu diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Ya, kita sedang membuktikan kepada seluruh rakyat NTT bahwa sesungguhnya kebhinekaan yang kita gelorakan itu bukan sekedar narasi saja tetapi kita wujudkan lewat aksi, sebagaimana yang terjadi hari ini,” kata Ferdi, demikian ia disapa.
Menurut Ferdi, koalisi pengusung HARMONI ini menyadari benar bahwa NTT adalah provinsi yang beraneka ragam, baik suku maupun agama, oleh sebab itu harus dirangkul sebagai satu kesatuan dengan tidak membedakan suku dan agama yang ada di NTT.
“Semua kita tahu bahwa NTT ini propinsi yang beragam, ada aneka suku dan agama yang ada di sini,” tuturnya.
Saat konferensi pers di Hotel Maya Kota Kupang, Sabtu (06/01/2018) kemarin Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore menyampaikan hal senada, bahwa NTT adalah symbol keberagaman di Indonesia.
“Tanpa NTT, Indonesia tidak ada,” ungkap Jefry, disambut tepuk tangan seisi ruangan.
Dalam proses pendaftaran kemarin, HARMONI diarak oleh puluhan kendaraan roda dua dan empat para relawan, keluarga dan Partai Pengusung. Di antaranya menggunakan busana adat masing, ada yang busana Sikka, Rote, Sumba dan Timor serta Manggarai.
Penulis: Boni Jehadin