Kefamenanu,Vox NTT-Aksi pengunduran diri yang dilakukan oleh sejumlah kader PDIP di kabupaten TTU menampakkan sejumlah kejanggalan.
Hal itu terungkap dalam pengunduran diri yang dilakukan oleh PAC PDIP Kecamatan Musi pada hari ini, Kamis (11/01/2018).
Pantuan VoxNtt.com, kader PDIP dari PAC Kecamatan Musi mendatangani Kantor DPC PDIP sekitar pukul 13.00 Wita.
Mereka yang berjumlah 22 orang itu datang menggunakan kendaraan roda empat dua unit.
Setiba di kantor DPC, mereka diterima Sekretaris DPC PDIP TTU, Frengky Saunoah dan beberapa pengurus partai yakni, Domi Sonbay, Herry Radja, Aleks Thal.
Setelah dicek, ternyata dari 22 orang yang datang itu hanya lima orang saja yang kader partai, sedangkan 17 orang lainnya warga biasa yang diduga dimobilisasi.
Kejadian itu membuat pengurus DPC naik pitam dan mengamuk kepada kelima pengurus PAC Musi yang hadir saat itu.
Lalu pengurus DPC PDIP TTU kemudian menyuruh warga yang bukan kader PDIP untuk keluar dari ruangan. Karena merasa malu, ke 17 orang lainnya langsung keluar satu per satu dari kantor DPC menuju mobil.
Beberapa warga yang ditemui media ini di luar kantor DPC mengaku, mereka datang karena disuruh orang lain namun mereka enggan menyebutkan siapa yang menyuruh.
Mereka mengaku, sebenarnya mereka masih mengerjakan kebun namun karena ada orang mempengaruhi mereka bahwa hari Kamis (11/1/2018) ada pertemuan di Kefamenanu, sehingga mereka datang.
Ternyata mereka dibawa sampai ke kantor DPC PDIP untuk sama-sama dengan beberapa kader PDIP menyerahkan atribut partai.
Setelah warga yang bukan kader keluar dari kantor, beberapa kader partai yakni, Irene Tefnai Gregorius Kono dan David masih di dalam kantor DPC bersama pengurus DPC.
Irene yang menjabat sebagai bendahara PAC Musi langsung menyerahkan atribut yang terisi dalam kardus. Setelah diserahkan, pengurus mengecek atribut satu per satu.
Lagi-lagi apes buat Irene Tefnai dan teman-temannya. Karena stempel yang mereka serahkan itu bukan stempel partai tetapi stempel KPMD Desa Batnes, Kecamatan Musi.
Sekretaris DPC PDIP TTU ,Hendrikus Frengki Saunoah saat diwawancarai awak media menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri kembali sejumlah kejanggalan yang ditemukan tadi.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan untuk menempuh jalur hukum apabila kejanggalan yang ditemukan tersebut disengaja oleh pihak tertentu yang bertujuan untuk melemahkan pihaknya.
“Kita akan telusuri kembali dan kalau memang ada kesengajaan maka kita bisa saja menempuh jalur hukum” tegas ketua DPRD TTU tersebut.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Irvan K