Kefamenanu,Vox NTT-Pasca penetapan Marianus Sae-Emi Nomleni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh partai PDIP, aksi pengunduran kader dari partai besutan Megawati Soekarno Putri itu terus bergulir di kabupaten TTU.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, sejak bulan Desember 2017 hingga awal Januari 2018 sudah 3 pengurus PAC PDIP di kabupaten TTU yang menyatakan sikap mengundurkan diri.
Selain ketiga pengurus PAC tersebut, ketua DPC PDIP TTU Raymundus Sau Fernandez beberapa waktu lalu pun sudah membuat konferensi pers menyatakan sikapnya untuk mundur dari jabatannya serta keluar dari partai berlambang moncong putih tersebut.
Ketiga PAC tersebut diantaranya PAC PDIP Kecamatan Naibenu, PAC Kecamatan Biboki Moenleu serta yang terakhir dari kecamatan Musi.
Menanggapi fenomena tersebut, sekretaris DPC PDIP TTU Hendrikus Frengki Saunoah di sekretariat DPC PDIP TTU pada Kamis (11/01/2018) menegaskan bahwa hal tersebut merupakan hak politik dari setiap kader. Sehingga pihaknya tidak mungkin bisa melarang.
“Kalau memang tidak mau lagi ya silahkan mundur karena memang itu hak setiap orang daripada bertahan lalu tidak kerja kan sama saja” tegas ketua DPRD TTU tersebut.
Saat ditanya apakah pengunduran diri para kader tersebut mengganggu kerja politik partai, legislator asal dapil Insana tersebut menegaskan bahwa sama sekali tidak berpengaruh.
Pasalnya jelas Saunoah, jumlah kader yang mengundurkan sangat sedikit dibanding dengan jumlah total pengurus PDIP baik itu di tingkat PAC hingga Ranting.
“Saya kasih contoh Jumlah pengurus PAC di Musi saja ada 177 orang, lalu yang mundur hanya 5 orang ini jelas sangat tidak berpengaruh,PDI Perjuangan masih tetap kuat kok” tegas Saunoah.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Irvan K