Maumere, Vox NTT- Bakal Calon Gubernur NTT dari Paket Harmoni, Benny Kabur Harman (BKH) memberikan penjelasan terkait tudingan miring sejumlah pihak terutama netizen bahwa dirinya memihak Front Pembela Islam (FPI).
Dalam kesempatan berdialog di Marga Juang PMKRI Maumere pada Jumat, 12 Januari 2018, Ketua PMKRI Maumere, Benediktus Raga dan salah satu alumni, Simon Subandi Keytimu meminta BKH menjelaskan posisinya soal FPI.
BKH sendiri heran dituding memihak FPI. Pasalnya, saat itu dia menuntut pencopotan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan terkait kisruh FPI dan GMBI.
“Saya mengecam Kapolda Jawa Barat bukan berarti saya mendukung FPI. Itu karena dia membina ormas tertentu untuk dibenturkan dengan FPI. Tidak benar mengkonfrontir satu kelompok dengan kelompok lain,” terang salah satu bakal calon gubernur NTT itu.
Menurutnya, tugas polisi adalah menegakkan hukum. Karenanya apabila ada anggota atau pengurus FPI yang melanggar hukum maka tugas polisi adalah menindaknya.
“Kalau ada yang melanggar yah ditangkap karena sudah diberi kuasa untuk itu bukan membiarkan ormas berhadap-hadapan. Kalau tidak tangkap berarti polisinya pengecut,” tegas dia.
Oleh karenanya, dirinya sangat menyayangkan pernyataan sejumlah pihak yang menyebutnya sehati dengan FPI. BKH sesungguhnya sedang mendesak Kepolisian untuk bertindak tegas.
“Ini adil atau tidak? Kapan saya satu panggung dengan Habib Rizieq? Jokowi satu panggung dengan Habib Rizieq beliau tidak dibilang sehati dengan FPI. Saya menuntut Polisi tegakan hukum malah dibilang sehati dengan FPI,” tandasnya.
Kurang lebih sejam BKH berdialog dengan para aktivis dan alumni PMKRI Maumere. Mantan wartawan dan advokat LBH Jakarta tersebut akan maju dalam Pilgub 2018 bersama Benny A Litelnoni.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba