Ende, Vox NTT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ende, Nusa Tenggara Timur, mencatat ada empat titik bencana alam tanah longsor dan dua titik abrasi pantai sejak awal Januari tahun ini. Bencana dipicu hujan deras yang mengguyur di wilayah Ende.
Kepala Dinas BPBD Kabupaten Ende, Albert Yani membeberkan jumlah titik longsor terbanyak. Disebut Yani, wilayah Utara Flores adalah kawasan bencana terbanyak.
“Memang disana (Utara Flores, red) agak sedikit rawan. Laporan yang kita terima ada empat titik bencana di sana,”ucap Yani di Ende, Jumat siang (19/01/2018).
Ia menjelaskan, wilayah Wewaria, Tanali, Paupanda di Kecamatan Wewaria dan wilayah Ropa Kecamatan Maurole merupakan kawasan rawan longsor setiap musim hujan.
Rata-rata longsor bermuara ke badan jalan hingga mengganggu akses transportasi darat.
“Ya, pernah macet juga. Tapi sekarang sudah normal. Kita kerja sama dengan Dinas PUPR untuk bersih jalan,”kata dia.
Sementara dua titik lainnya, jelas Yani, terjadi di Warukesu, Kelurahan Ndorurea, Kecamatan Nangpanda. Dua rumah warga terancam ambruk akibat abrasi pantai.
“Kalau di Nangapanda kita belum tangani. Kita upaya waktu dekat ini,” ungkap Yani.
“Semua tidak ada korban jiwa. Ya, kita belum hitung kerugiannya,”tambah dia.
Camat Maurole, Lenon Fransiskus membenarkan terjadi bencana di Ropa. Longsor menghantam badan jalan hingga ambruk.
“Jalan alternatif tetap disitu sebelah bawah jalan. Kita tetap upaya untuk akses transportasi. Saya gerakan masyarakat untuk bangun jalan alternatif itu,” katanya saat ditemui di Ende, Jumat siang.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba