Borong, Vox NTT- Petani di Desa Golo Lalong, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sudah tiga tahun terakhir mengalami kelangkaan pupuk.
Selain krisis pupuk, harga pupuk subsidi juga dinilai di atas harga sebenarnya. Pupuk jenis Urea dan SP diperoleh dengan harga Rp 250.000.
Sementara harga eceran tertinggi untuk jenis pupuk Urea per sak itu sebesar Rp 90 ribu dan SP seharga Rp 100 ribu.
Ketua kelompok tani Sepakat Desa Golo Lalong, Frans Lehot kepada VoxNtt.com, Jumat (19/01/2018), membenarkan krisis pupuk selama tiga tahun tersebut.
Kata dia, stok terbatas sementaraa kebutuhan pupuk untuk pertanian sawah terus meningkat.
“Musim menanam sudah mulai, malah petani menjadi sulit mendapatkan pupuk. Alhasil padi di sawah cenderung mengalami kondisi kurang subur. Hasil panen pun kurang maksimal,” ungkap Frans.
Dia sangat berharap, Pemkab Matim melalui dinas terkait bisa mengetahui kondisi yang dialami petani di Desa Golo Lalong itu.
“Kami sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk nasib petani di sini. Pupuk itu sangat dibutuhkan kami petani. Kalau hasil panen kami kurang, kami mau makan apa. Ini mesti cepat ditanggapi biar ada solusinya,” ungkapnya.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba