Ruteng, Vox NTT- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak Kapolres Manggarai yang baru segera menindak semua polisi kotor yang masih berkeliaran di wilayah polres itu.
“Kami minta Kapolres baru sikat semua oknum polisi kotor. Kalau tidak, maka citra Polres Manggarai terus memburuk sehingga masyarakat makin tidak percaya,” kata Ketua GMNI Manggarai, Martinus Abar kepada VoxNtt.com, Sabtu (20/01/2018).
Menurut dia, ulah oknum polisi itu sudah meresahkan masyarakat dan merusak penegakan hukum di Manggarai.
“Banyak masyarakat yang resah, hanya saja mereka takut untuk menyampaikan itu secara terbuka,” pungkasnya.
Keberadaan polisi kotor itu, kata Abar, sudah terkonfirmasi dengan tertangkap tanganya bekas Kasat Reskrim, Iptu Aldo Febrianto saat sedang menerima uang yang diduga hasil pemerasan Direktur PT Manggarai Multi Investasi, Senin (11/1/2017) lalu.
“Ini bukti yang tidak bisa dibantah,” ujar Abar.
Selain itu, kata Abar, catatan buram Polres Manggarai semakin panjang setelah sejumlah tersangka penambang pasir Wae Reno, Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri,i mendatangi Mapolres Manggarai, Senin, 15 Januari 2018 lalu.
Mereka datang setelah mengetahui kasus mereka dinyatakan P-21 padahal mereka telah menyerahkan masing-masing Rp 10 juta rupiah kepada bekas Kasat Reskrim Iptu Aldo Febrianto dan Kanit Tipidter Aipda Risbel Pandiangan bersama dua anggotanya yakni Bripka Sutikno dan Brigpol Fridus.
“Jadi, ini sudah parah sekali. Karena itu, kami desak Kapolres baru untuk segera membersihkan perilaku anggotanya yang menyimpang agar Polres Manggarai dapat kembali dipercaya masyarakat,” imbuhnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba