Kefamenanu,Vox NTT- Pemerintah Daerah Kabupaten TTU, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan akan mengalokasikan dana Rp 70 juta untuk budidaya ikan air tawar menggunakan anggaran tahun 2018.
Adapun jenis ikan yang dibudidayakn, antara lain Lele, Karpel serta Nila. Dana sebesar Rp 70 juta itu, sejatinya akan dialokasikan untuk pembelian induk ikan, serta pakan untuk selanjutnya dibudidayakan di Kolam Oeluan yang terletak di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti.
“Kita, dengan uang yang ada rencananya mau beli induk ikan sampai puluhan ribu ekor, serta persiapan pakan karena memang 2 hal ini, yang biasanya butuh uang yang banyak, rencananya dalam waktu dekat sudah mulai berjalan,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten TTU, Alfons Ukat saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Selasa (30/01/2018).
“Induk ikan itu, nanti setelah dibudidayakan baru kita bagi benihnya ke masyarakat untuk dipelihara dan dikembangkan,” jelasnya.
Alfons kepada media ini, juga menjelaskan, target penerimaan asli daerah (PAD) yang diberikan kepada pihaknya untuk tahun 2017 sebesar Rp 70 juta.
Namun, pihaknya hanya berhasil mencapai 60% dari target yang diberikan. Ditanya terkait alasan rendahnya prosentase target PAD yang dipenuhi pihaknya, Alfons menjelaskan, hal tersebut disebabkan oleh umur induk yang sudah tua, sehingga produksi benih ikan jadi menurun.
Selain itu, debit air di lokasi pengembangan ikan yang sangat kurang, juga menyebabkan produksi benih ikan ikut menurun.
Lebih jauh, Alfons mengatakan, target PAD yang diberikan kepada pihaknya untuk tahun 2018 ini masih tetap Rp 70 juta.
Ia optimis, dengan adanya penambahan induk ikan yang baru, maka produksi ikan akan bertambah dan hasilnya pun akan semakin meningkat.
“Pasti target PAD tahun 2018 akan tercapai, karena induk kita beli langsung dari Sukabumi. Selain itu, Kabid yang membidangi ini juga, saya suruh menginap di lokasi kolam ikan di Oeluan, biar pengontrolan bisa maksimal,” kata Alfons.
Penulis:Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin