Kupang, Vox NTT- Bangunan kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) roboh akibat diterjang angin dan hujan pada Minggu, (28/01/2018) .
Padahal kantor megah yang menelan anggaran sebesar Rp 165 miliar ini baru tiga minggu diresmikan oleh Presiden Jokowi tepatnya pada Selasa (09/01/2018) lalu.
Gedung yang bebentuk alat musik sasando ini dibangun oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Seperti dilansir dari website www.waskita.co.id, perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1961.
Waskita Karya adalah salah satu perusahaan negara terkemuka di Indonesia yang berperan besar dalam pembangunan negara.
Perusahaan ini berasal dari sebuah perusahaan Belanda bernama “Volker Aannemings Maatschappij N.V.” yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No.62 / 1961.
Waskita Karya pada awalnya berpartisipasi dalam pengembangan terkait air termasuk reklamasi, pengerukan, pelabuhan dan irigasi.
Sejak 1973, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi “Persero” PT. Waskita Karya, dengan panggilan yang lebih akrab “Waskita”.
Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan bisnisnya sebagai kontraktor umum yang terlibat dalam berbagai kegiatan konstruksi yang lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan, pabrik limbah, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.
Pada tahun 1980, Waskita mulai melakukan berbagai proyek yang melibatkan teknologi maju. Pengalihan teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis berupa joint operation dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi signifikan dan menonjol yang menjadi kebanggaan nasional adalah Bandara Sukarno-Hatta, Reaktor Serbaguna Siwabessy, dan PLTU Muara Karang di Jakarta.
Memasuki tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan berbagai gedung bertingkat dengan reputasi baik seperti BNI City (gedung tertinggi di Indonesia), Gedung Kantor Bank Indonesia, Menara Graha Niaga, Menara Mandiri Plaza, Hotel Shangri-La dan beberapa apartemen bertingkat. Bangunan di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
Waskita telah mencapai penampilan yang menonjol dalam pembangunan jembatan beton bertulang panjang dengan menggunakan sistem kantilever gratis dengan berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau Berangin, dan Barelang IV.
Prestasi besar lainnya dengan menggunakan teknologi serupa dicapai dalam pembangunan jembatan layang dan jembatan layang “Pasteur-Cikapayang-Surapati” di Bandung.
Kisah sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan beberapa bendungan utama seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, yang selesai lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.
Upaya untuk selalu mengutamakan kualitas sebelum hal lain memungkinkan Waskita memperoleh sertifikasi ISO 9002: 1994 pada bulan November 1995. Pada bulan November 2009, Waskita telah berhasil memperbarui Sistem Manajemen Mutu dan dapat memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2008.
Saat ini, manajemen PT. Waskita Karya (Persero) Tbk terdiri dari 4 bagian yakni Dewan Komisaris, Dewan Direktur, Unit Kerja dan Unit Bisnis. Dewan Komisaris, diisi oleh komisaris utama, Badrodin Haiti. Sementara Dewan Direktur, dipimpin direktur utama oleh Mochamad Choliq.
Sumber: www.waskita.co.id
Editor: Irvan K