Mbay, Vox NTT- Ratusan warga Desa Raja Ola, Kecamatan Boawae mendatangi Kantor Bupati setempat Senin (29/01/2018).
Warga datang meminta dukungan Bupati Nagekeo Elias Djo untuk memekarkan Desa Raja Ola.
“Kedatangan kami untuk meminta dukungan bupati terhadap pemekaran dan pembentuk Desa Ola dari Desa Raja,” kata Ketua Forum Pemekaran dan pembentukan Desa Raja Ola, Yohanes Pita.
Dia menjelaskan, pembentukan Desa Raja Ola telah disepakati oleh masyarakat desa induk yakni Desa Raja.
“Terkait pemekaran desa kita sudah sepakat. Karena kami di Desa Raja sudah terlalu padat penduduk yakni saat ini sudah mencapai 2.998 jiwa. Kalau kita mekar di desa Raja Ola sebanyak 1.220 jiwa artinya telah melampui target sesuai aturan pemekaran desa,” ujarnya.
Menurutnya di Desa Raja Ola memiliki potensi pariwisata. Salah satunya adalah tempat arena tinju adat.
Bupati Nagekeo, Elias Djo menerima aspirasi dari warga Desa Raja Ola tersebut.
Namun dirinya meminta forum tersebut agar memenuhi syarat-syarat yang ditentukan sesuai UU berlaku.
Prinsip sederhana kata Bupati Djo, pemekaran desa adalah bagian dari pendekatan pelayanan kepada masyarakat.
Pemekaran juga menjadi cara mempercepat pemberantasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu mengingat desa hari ini adalah sumber dan tujuan pembangunan Nagekeo.
Dia menambahkan proses pemekaran desa, harus menjaga kedamaian di desa itu sendiri.
“Jangan sampai setelah pulang dari sini ada pihak-pihak terkait untuk melarang lagi. Lokasi kebun desa harus disiapkan. Jangan lagi kamu buat proposal minta beli tanah di pemda untuk bangun kantor desa. Itu tidak akan saya setuju. Dan itu harus siap tanah untuk kantor desa dan kebun desa. Dan harus koordinasi perbatasan dengan desa-desa lain dan dituang di dalam berita acara,” tegas Bupati Elias Djo.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba