Borong, Vox NTT- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur (Kadis PK Matim), Frederika Soch merespon sorotan Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), Pastor Vinsensius Darmin Mbula terkait kondisi pendidikan di kabupaten itu.
Bahkan, Kadis Frederika menyebut pernyataan berupa sorotan dari Pastor Darmin terkait kondisi pendidikan di Matim tersebut konyol.
“Sangat disayangkan pernyataan konyol itu,” ujarnya saat dikonfirmasi VoxNtt.com, Jumat (09/02/2018).
Menurut Kadis Frederika, sekolah terbanyak di Provinsi NTT yakni ada di Kabupaten Matim. Itu berarti, Pemkab Matim selalu berusaha mendekatkan pendidikan dengan masyarakat.
“Sekolah dibuka di mana-mana di wilayah Kabupaten Matim dan secara bertahap kita membangun RKB (Ruangan Kelas Baru) termasuk SDK,” katanya.
Hingga kini total SD dan SMP Negeri dan Swasta di kabupaten ujung timur Manggarai itu sebanyak 363 sekolah.
Dari total tersebut sebanyak lima (5) SD yang belum memiliki gedung, sedangkan SMP ada 19 sekolah.
Dikatakan, secara bertahap Pemkab Matim membangun sesuai dana yang tersedia dari Kementrian lewat Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kadis Frederika menjelaskan, di tengah keterbatasan sarana sekolah, pihaknya masih mampu bersaing meningkatkan mutu.
Dia juga membeberkan sejumlah prestasi bidang pendidikan di Kabupaten Matim.
Itu antara lain, daerah yang sedang dipimpin Bupati Yosef Tote itu merupakan salah satu dari empat (4) kabupaten lain di seluruh Indonesia yang dipercayakan Pemerintah Pusat dalam program pengendalian kinerja guru. Hasilnya, sebanyak 127 guru mendapatkan tunjangan khusus.
Selanjutnya, ada pertukaran sebanyak 10 kepala sekolah (Kepsek) ke Jakarta.
Selain itu, Kabupaten Matim mewakili NTT dalam lomba mata pelajaran IPA tingkat SD yakni, dari SDK Ngkiong, Kecamatan Poco Ranaka Timur.
Sedangkan, siswa SMP asal Matim mewakili NTT pada olimpiade bidang olahraga siswa tingkat nasional. Sebayak tiga orang siswi dari Matim masuk dalam regu volley ball asal Provinsi NTT.
Tak hanya itu, Kadis Frederika menyebut siswa SDLB Borong mewakili Provinsi NTT dalam lomba bakat tingkat nasional.
Dia menambahkan, prestasi UNBK SMA tahun 2017 terbaik asal Matim untuk seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTT.
“Ada juga 5 sekolah model dan satu sekolah rujukan, yang lulus CPNSD guru GGD putra dan putri Matim tahun 2017 sebanyak 45 orang. Prestasi yang lain menyusul, data ada di kantor,” ujar Kadis Frederika yang saat dihubungi sedang berada di Jakarta.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) Pastor Vinsensius Darmin Mbula, mengkritisi kondisi pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Pastor Fransiskan anggota Ordo Fratrum Minorum (OFM) itu mengaku, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Matim selalu membanggakan keberhasilan dalam sektor pendidikan.
Namun menurut Pastor Darmin, kebanggaan itu sulit diterima dengan akal sehat. Itu terutama karena kondisi sejumlah sekolah sangat buruk dan tentu saja tidak cocok untuk zaman sekarang.
“Selama ini Pemkab Manggarai Timur selalu membanggakan keberhasilan dalam sektor pendidikan. Akan tetapi sulit saya menerima dengan akal sehat ketika melihat kondisi sekolah seperti itu untuk zaman sekarang ini. Kondisi sekolah-sekolah seperti amat sangat memprihatinkan,” ujar Pastor Darmin kepada VoxNtt.com, Kamis (08/02/2017).
Ia mencontohkan, SDN Watu Lando dan SMAN 4 Lamba Leda di Kecamatan Lamba Leda yang hingga kini memprihatinkan.
Baca: MNPK: Kebanggaan Pemkab Matim di Bidang Pendidikan Tidak Masuk Akal Sehat
Di dua sekolah tersebut hanya membangun gedung darurat oleh masyarakat setempat.
Bangunan yang dijadikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) terbuat dari bambu.
Anyaman bambu dirancang untuk dijadikan dinding bangunan. Lantai bangunan kelas pun masih tanah, berbeda dengan sekolah-sekolah lain di daerah maju.
Saat ini memang SMA dan SMK sudah di bawah tanggungjawab Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Karena itu, dia berharap agar Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) agar sungguh-sungguh memperhatikan saat mendirikan SMAN.
“Bukan hanya sekedar memperbanyak gedung sekolah, tetapi juga memperhatikan sarana dan prasarana, proses pembelajarannya dan kesejahteraan guru-gurunya. Semoga gubernur (NTT) yang akan dating sungguh-sungguh memprioritaskan kualitas pendidikan,” harap Pastor Darmin.
Penulis: Adrianus Aba