Ruteng, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) angkat bicara terkait aksi penyerangan terhadap Gereja Santa Lidwina Bedog-Yogyakarta, Minggu (11/2/2018).
“Saya atas nama Mandataris MPA/Formatur Tunggal/Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2018-2020, Juventus Prima Yoris Kago menyesalkan peristiwa yang menimpa umat Katolik Gereja Santa Lidwina Bedog yang diserang oleh oknum yang ingin memecah belah perbedaan, keragaman, dan persatuan yang ada,” katanya melalui pesan WhatsApp, Minggu (11/2/2018).
“Kejadian ini harusnya tidak perlu terjadi di tengah negeri yang majemuk dan demokratis ini karena setiap orang Indonesia adalah warga Negara Indonesia yang mempunyai hak-hak asasinya yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar,” tegasnya.
Menurut Yoris Kago, penyerangan tersebut selain merupakan memecah belah persatuan dan kerukunan juga mengancam hak asasi warga negara dalam menjalankan kebebasannya untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
Sebab itu, Ketua Presidium Pusat PMKRI tersebut menyampaikan rasa empati yang mendalam dalam lima sikap sebagai berikut.
Pertama, mengutuk tindakan tersebut karena telah merampas hak dan kebebasan warga negara Indonesia dalam menjalankan ibadah.
Kedua, mendesak negara untuk hadir dan melakukan upaya-upaya tegas agar hal tersebut tak terulang.
Ketiga, menghimbau kepada setiap warga PMKRI di mana saja untuk tetap waspada dan tidak terprovokasi dengan kejadian ini.
Keempat, tetap menjaga persatuan dan kerukunan di antara sesama warga negara dan terus membangun komunikasi yang tulus demi menjaga Indonesia dari tindakan-tindakan intimidatif dan destruktif atas nama apapun.
Kelima, mengharapkan dukungan terhadap kader-kader PMKRI Cabang Jogjakarta yang telah turun ke lokasi dan mendampingi umat Katolik Gereja Santa Lidwina dengan kekuatan penuh dan membantu pihak kepolisian menjaga kondusivitas di lokasi kejadian.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba