Borong, Vox NTT- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan Calon Gubernur NTT Marianus Sae sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan.
Kendati MS ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap sejumlah Rp 4,1 miliar, namun PDIP sebagai salah satu partai pengusungnya tetap bekerja memenangkan Paket Marhaen- pasangan Marianus Sae dan Emi Nomleni.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Matim, Roni Agas mengatakan, meski Cagub MS ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, namun kader partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tetap bekerja memenangkan Paket Marhaen di Pilgub NTT.
Roni mengatakan itu saat membacakan hasil rapat DPD I PDIP NTT di sekretariat DPC PDIP Matim, Senin (12/02/2018). Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD I PDIP NTT, Frans Lebu Raya itu digelar di Kupang, Senin siang.
Kata dia, PDIP memutuskan untuk terus melanjutkan hasil penetapan KPU Provinsi NTT yang menyatakan Paket Marhaen merupakan salah satu kontenstan Pilgub NTT 2018.
DPD I PDIP NTT berpandangan bahwa kejadian yang menimpa Marianus Sae- Emi Nomleni adalah suatu permainan politik yang sangat keji.
Menurut Roni, seluruh kader dan jajaran PDIP mulai dari DPD hingga anak ranting tetap membangun soliditas dan terus meningkatkan kerja-kerja pemenangan.
PDIP juga meminta kaum perempuan untuk solid memilih satu-satunya figur perempuan Emilia Nomleni menjadi Wakil Gubernur NTT.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Matim, Wilibrodus Nurdin kepada sejumlah awak media, Senin (12/02/2018), menjelaskan penangkapan MS oleh lembaga anti rasuah merupakan persoalan pribadi dan tidak melibatkan partai pengusung.
Kata dia, seluruh kader PDIP menghargai perintah DPP karena telah mengusung Marianus Sae dan Emi Nomleni.
“Tetap pada komitmen 60 persen menang Marianus Sae-Emilia Julia Nomleni di Manggarai Timur,” tegas Wili.
Dia juga mengimbau kepada tim Paket Marhaen di Matim agar menerima peristiwa OTT Marianus Sae secara bijak dan arif.
Peristiwa ini adalah moment refleksi besar bagi DPP PDIP bahwa setiap keputusan agar dipikir matang dan perlu mendengar aspirasi dari bawah.
“Secara pribadi dirinya mengapreasiasi kepada kinerja KPK. Upaya pemberantasan korupsi di negara ini harus terus berlanjut. Jangan hanya memanfaakan moment-moment politik seperti ini,” ujar mantan anggota DPRD Matim itu.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba