Ruteng, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai melakukan kunjungan ke panti rehabilitasi jiwa “Renceng Mose”, Senin (12/02/2018).
Ini adalah kunjungan perdana bupati Manggarai Deno Kamelus dan wakil bupati Victor Madur ke panti rehabilitasi yang terletak di Keluruhan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong tersebut.
“Hari ini pemerintah hadir di panti ini untuk melihat peluang kerja sama dalam karya kemanusiaan ini,” ujar Bupati Deno dalam kesempatan kunjungannya sebagaimana dilansir dalam rilis Humas dan Protokol Kabupaten Manggarai yang diterima VoxNtt.com, Selasa (13/02/2018).
Deno berharap Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial bisa melakukan identifikasi lanjutan untuk melihat apa yang dapat dibuat pemerintah berdasarkan aturan yang ada.
“Saya juga minta supaya dicari peluang kerja sama dengan BPJS yang tidak menyalahi aturan,” katanya.
Meski baru pertama melakukan kunjungan ke “Renceng Mose”, namun Deno mengaku sudah lama mengetahui keberadaan panti itu.
Pemkab Manggarai kata dia, telah mulai memberi perhatian meski sedikit, baik melalui Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan.
Selain itu, Ketua Tim Penggerak PKK bersama seluruh anggotanya juga sudah sering mengunjungi dan melakukan kegiatan di Panti “Renceng Mose”.
Baca: Meriahkan HUT RI ke-72, PKK Manggarai Beri Bantuan untuk 4 Panti Asuhan
Menurut Deno, kunjungannya itu yakni ingin mengetahui lebih dekat tentang Panti Renceng Mose.
Selanjutnya, Pemkab Manggarai akan mengambil langkah-langkah yang perlu sebagai bentuk perhatian kepada penghuni panti yang juga adalah masyarakat Manggarai.
“Yang ada di sini adalah rakyat Indonesia, rakyat NTT, rakyat Manggarai. Tugas pemerintah adalah mengurus rakyat, untuk itulah saya bersama Pa Wakil (Bupati) berkunjung pada hari ini,” papar dia.
Meski demikian, menurut Bupati, perhatian yang dapat diberikan pemerintah masih terbatas dan karenanya perlu dibangun kerja sama dengan berbagai pihak.
Penjelasan Bupati tersebut merupakan jawaban atas usulan dan informasi dari Bruder Ferdy selaku pengelola panti.
Pada kesempatan tersebut Bruder Ferdy menyampaikan bahwa panti rehabilitas jiwa “Renceng Mose” saat ini menampung 30 pasien, 15 laki-laki dan 15 perempuan.
“Ini sudah melebihi kapasitas panti yang seharusnya hanya bisa menampung 20 pasien, tetapi terpaksa kami lakukan karena permintaan yang sangat banyak,” ujarnya.
Bruder Ferdy juga menjelaskan, saat ini ada 600-an pasien yang dilayani dengan cara rawat jalan.
Pihak pengelola mengunjungi pasien, memberi resep, dan meminta keluarganya untuk membelikan obat di apotik.
Namun, menurut Bruder Ferdy, dalam kunjungan ke rumah pasien ditemui sejumlah persoalan.
Misalnya, ada keluarga pasien yang tidak bisa membeli obat yang telah diresepkan.
Dia mengaku, selama ini tenaga medis yang melayani pasien di “Renceng Mose” adalah dr. Ronald Susilo.
Dia secara sukarela membiayai pembangunan satu ruangan di panti rehabilitasi “Renceng Mose” dan mendatangkan tenaga perawat.
“Kami berterima kasih kepada para donatur seperti Dokter Ronald dan pemerintah yang memberi perhatian dengan caranya masing-masing. Kami sudah beberapa kali dapat bantuan obat dari Dinas Kesehatan dan bantuan bahan makanan dari Dinas Sosial,” aku Bruder Ferdy.
Menjawab Bruder Ferdy, Bupati Deno menyampaikan bahwa yang perlu dipikirkan ke depan adalah bagaimana bantuan-bantuan pemerintah dapat berkelanjutan.
Baca: HL, ODGJ Asal Borong Akhirnya Dirawat
“Kita pikirkan caranya agar bantuan itu dapat terus diberikan dan tidak berhenti. Semoga bisa dilakukan tanpa menyalahi aturan pengelolaan keuangan daerah,” katanya.
Penulis: Adrianus Aba