Ruteng, Vox NTT- Mengisi hari pertama kampanye di Kabupaten Manggarai, Benny Kabur Harman melakukan blusukan ke Pasar Inpres Ruteng, Minggu (18/02/2018).
Calon Gubernur NTT nomor urut 3 ini tiba di Pasar Ruteng sekitar pukul 13.10 Wita. Saat masuk dari sisi selatan pasar, BKH langsung menyambangi stan para pedagang.
Ia tampak tak kaku saat berjabatan tangan dengan penghuni pasar yang berlokasi di Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong itu.
Satu per satu para pedagang beranjak dari tempat duduk mereka untuk menyambangi BKH yang berdiri di lorong pembeli.
Sebagian pedagang tak menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan mantan orang nomor dua di Komisi III DPR RI itu. Mereka kemudian berjabatan tangan, berkenalan, dan bahkan memeluknya.
Sebagian yang lain tampak kaget dan antusias karena BKH tiba-tiba mengunjungi mereka. Di salah satu stan seraya bercengkrama dalam nuansa kekeluargaan, BKH sempat merasakan kopi buatan pedangang.
Sambil minum kopi yang ditemani pisang goreng, dua orang ibu tiba-tiba mendekati BKH. Mereka lalu kompak memintanya untuk ber-selfie.
“Saya baru pertama bertemu BKH, selama ini saya hanya lihat di TV saja. Ternyata seperti ini orangnya, sangat rendah hati,” komentar salah seorang pedangan dari arah belakang BKH. Politisi Partai Demokrat itu hanya merespon dengan senyum sumringah atas komentar pedagang tersebut.
Setelah beberapa saat minum bersama warga, BKH kemudian melanjutkan blusukannya dan mendatangi stan para pedangan yang lain.
Harmoni Bukan Hanya Akronim Nama
Sebelum mengunjungi Pasar Inpres Ruteng, BKH sempat bertemu dengan ratusan masyarakat di halaman Kampung Tenda, Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong.
Di hadapan warga yang hadir, BKH menjelaskan, Harmoni bukan hanya akronim nama semata. Itu terutama nama dia; Benny Kabur Harman dan Benny Alexander Litelnoni, calon Wakil Gubernur NTT.
Namun lebih dari itu, Harmoni memuat program prioritas duo Benny untuk membangun Provinsi NTT lima tahun ke depan.
Lima program prioritas Paket Harmoni antara lain; desa menyala, pembenahan infrastruktur, membuka lapangan kerja baru, kredit tanpa jaminan, dan beasiswa untuk pelajar.
Sambil memegang spanduk saat orasi politiknya, BKH menjelaskan penjabaran lebih lanjut dari kata Harmoni.
Kata dia, H: Hapuslah kemisikinan dengan AMPERA (Anggaran untuk Meningkatkan Pendapatan Rakyat). A: Aksi beasiswa untuk pelajar kurang mampu. R: Revolusi pangan melalui kartu modal petani. M: Membuka 100 ribu lapangan kerja bagi generasi muda. O: Obyek wisata untuk kesejahteraan rakyat. N: Norma dan moral dasar reformasi birokrasi. I: Infrastruktur desa menyala atau revolusi infrastruktur.
Penulis: Adrianus Aba