Kupang, Vox NTT-Umat Stasi St. Leo Agung Tainsala, Paroki Mena, Keuskupan Atambua menggelar sejumlah turnamen sejak 18 Maret hingga 2 April lalu.
Turnamen-turnamen itu yakni, pertandingan bola voli putra dan putra antar lingkungan yang melibatkan Orang Muda Katolik (OMK) dan siswa-siswi, serta guru SMP Satu Atap Negeri Mausak.
Selain itu, mereka juga menggelar lomba baca puisi antar anak PAUD se-Stasi St. Leo Agung Tainsala.
Dalam rilis yang dikirim anggota OMK Stasi St. Leo Agung Tainsala, Paroki Mena Keuskupan Atambua dan diterima VoxNtt.com, Sabtu siang (07/04/2018), menjelaskan, kegiatan itu dalam rangka memeriahkan Tri Hari Suci yang disebut pesta paskah.
Ketua panitia pelaksana perayaan paskah Stasi Tainsala Rovinus Manikin, mengatakan, kegiatan perlombaan dan pertandingan tersebut merupakan event menyongsong perayaan kisah sesangsara kebangkitan Yesus Kristus.
“Kegiatan ini dibuka oleh pastor paroki yang diwakili oleh Romo Dens Nabu sebagai pastor pendamping,” kata Rofinus yang juga sebagai Kepala Desa Tainsala itu.
Rofinus menjelaskan, kegiatan-kegiatan yang diselenggaraakan tahun 2018 ini adalah pertandingan bola voli antar linkungan berjumlah 18 tim.
Itu terdiri dari 9 tim putra dan 9 tim putri yang terbagi dalam 2 pool, A dan B.
Sesuai jumlah yang mendaftar di kepanitiaan juga digelar lomba tarian gong, tarian bidu, lomba mencari telur paskah, serta lomba puisi untuk anak PAUD. Penyelenggaraannya berlangsung aman dan baik.
“Hal ini karena adanya semangat menyongsong hari raya sengsara dan kebangkitan Yesus Kristus. Sehingga, antusiasme serta partisipasi, baik dari seluruh umat stasi dengan turut aktif mengambil bagian dalam setiap kegiatan yang disiapkan oleh panitia mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan,” ujarnya.
“Panitia pun telah menyiapkan sedikit bingkisan sebagai bentuk hadiah kepada sang pemenang atau juara, yang dimaknai sebagai bentuk rangsangan kepada umat agar lebih pro aktif dan berpartisipasi dalam merayakan hari akbar pesta paskah,” lanjut Rofinus.
Kegiatan itu kata dia, dilakasanakan dengan tujuan untuk mengembangkan minat dan bakat. Itu terutama bagi pemuda dan OMK.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menjadi media pemersatu yang bisa menghimpun seluruh pemuda dan OMK di Stasi Tainsala.
“Sebagai kepala desa, saya mengharapkan agar semangat yang ada terus terjaga bukan hanya di bidang agama tetapi juga di bidang pemerintahan dan budaya sehingga adanya kolaborasi antara pemerintahan, agama dan budaya. Budaya gotong royong yang merupakan fondasi atau dasar dalam mengembangkan satu desa,” tukasnya.
Terpisah, Pastor Dens Nabu mengatakan, perayaan Tri Hari Suci sampai paskah ke dua terdapat perkembangan yang baik dalam diri umat. Hal tersebut terutama dari sisi penghayatan iman dan pengembangan potensi diri.
Menurut Pastor Dens, umat telah mampu melihat dan menyadari bahwa perayaan paskah setiap tahun mesti membawa dan menghasilkan sesuatu sebagai bukti penghayatan dan pengamalan nilai-nilai iman kristiani.
Dikatakan, sehat jiwa dan sehat raga mesti berjalan beriringan liturgi perayaan berjalan baik. Pengembangan potensi diri dalam pertandingan dan perlombaan berlangsung aman dan lancar.
“inilah hal yang penting yang mesti dipertahankan oleh umat Stasi Tainsala. Sebagai pastor yang melayani umat stasi Tainsala saya berpesan kepada umat agar pengembangan iman dan diri mesti berjalan terus dan tidak berhenti pada masa ini saja. Ini adalah batu loncatan untuk berkembang menjadi baik lagi dalam iman dan membangun harapan bersama,” ujar Pastor Dens Madu.
“Semoga semangat kebangkitan Tuhan selalu meresapi setiap tugas dan pekerjaan baik dan membangun yang dijalankan setiap hari. Maju terus dalam doa dan karya,” tutupnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Adrianus Aba