Ruteng, Vox NTT- SMAN 1 Cibal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai hingga tahun 2018 ini belum bisa menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kepala SMAN 1 Cibal Frans Atap mengatakan, tahun 2018 ini sekolahnya
masih menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Hal ini terjadi karena perangkat komputer di SMAN 1 Cibal masih sangat terbatas untuk dapat mengikuti UNBK.
Selain itu kandala lain seperti, pasokan listrik di sekolah yang berlokasi di Bea Leba, Desa Nenu itu belum stabil.
Dia mengaku, UN di SMAN 1 Cibal berlangsung selama 4 hari, mulai Senin sampai Kamis (9-12 April 2018).
“Peserta UN di sini berjumlah 405 siswa, dengan rincian jurusan bahasa 72 orang, IPA 48 orang dan sisanya IPS. Sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah Kecamatan Cibal dan Cibal Barat,” kata Atap saat menerima kehadiran pengawas UNKP di sekolahnya, Senin (09/04/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Atap mengaku para siswanya sudah mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi UN 2018 ini.
Para siswa mengikuti seluruh proses pendidikan dan pembelajaran, mulai dari kelas satu sampai kelas tiga.
Selain itu, kebijakan Atap dalam menghadapi UN 2018 yakni mewajibkan guru-guru mata pelajaran UN untuk membimbing siswa-siswi.
Menurutnya, bimbingan diberikan agar siswanya dapat memeroleh bekal yang memadai, sehingga dengan mudah dan penuh percaya diri untuk mengikuti UN.
Dikatakan, guru mata pelajaran dengan metodenya masing-masing telah membimbing, membina dan menempa siswa agar siap mengikuti UN.
“Dari hasil (ujian) try out, nilai mereka (siswa) lumayan bagus. Dengan hasil ini, saya yakin anak-anak dapat mengikuti UN dengan penuh percaya diri sehingga bisa lulus UN dengan nilai yang berkualitas,” ujar Frans Atap.
Dia berharap agar setelah lulus nanti para siswanya akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya berharap, mereka tetap memiliki motivasi untuk kuliah. Kuliah itu tanda bahwa peradaban sudah semakin maju. Pada zaman sekarang, kita harus minimal sarjana,” tandas pria yang sudah puluhan tahun menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Cibal itu.
Sementara itu, Darma salah seorang siswa peserta UN SMAN 1 Cibal menilai dirinya dapat mengerjakan soal selama 4 hari belakangan ini dengan baik.
Secara umum, kata dia, soal UN 2018 ini sangat baik.
Soal yang paling gampang yaitu dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sedangkan soal yang cukup sulit baginya yaitu mata pelajaran matematika.
Namun demikian, Darma meyakini dirinya bakal mendapatkan nilai bagus dan bisa lulus ujian.
Terpisah, Teresia Tomini salah seorang peserta UN lain mengaku, awalnya dia sedikit gugup karena dipengaruhi oleh kondisi ruangan UN yang dipenuhi berbagai aturan.
“Aturan yang cukup banyak membuat saya gugup pak. Tatib UN-nya banyak, sehingga saya jadi gugup,” katanya.
Namun ujian selanjutnya, Teresia mengaku merasa senang, terutama ketika mengerjakan soal Bahasa Indonesia yang cukup gampang.
Dia pun berharap agar lulus dengan nilai yang bagus, sehingga bisa mengikuti kuliah di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang.
KR: ARS
Editor: Adrianus Aba