Borong, Vox NTT- Paskalis Sirajudin, calon wakil bupati Manggarai Timur (Matim) yang berpasangan dengan Marselis Sarimin menyatakan, rumusan 11 program prioritas mereka melalui proses yang cukup panjang dan melalui survei kebutuhan masyarakat.
Ke-11 program prioritas dari pasangan yang dikenal dengan sebutan Paket Merpati itu seperti; JAL (jalan, air dan listrik), pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), insentif atau bantuan tunai kepada lansia dan anak-anak yatim yang dilakukan dengan kebijakan anggaran afirmatif melalui Dinas Sosial, pengembangan pariwisata berbasis agrikultur dan budaya lokal, dan revolusi mental birokrasi.
Selain itu, Tenaga Harian Lepas (THL) seperti guru, perawat, bidan atau yang bekerja di mana tiap OPD akan diangkat melalui surat keputusan bupati, pengelolaan hutan berbasis masyarakat, pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di tiap kecamatan untuk industri-industri kreatif, beasiswa sekolah kedokteran dan sekolah keterampilan khusus buat anak-anak yang tidak mampu, dan pengembangan olahraga berbasis potensi unggulan daerah misalnya sepak bola, atletik dan bela diri.
Baca: Berikut 11 Program Unggulan Paket Merpati untuk Matim
“Sebelas program kerja Merpati ini berdasarkan hasil survei. Bahwa inilah yang dibutuhkan masyarakat Manggarai Timur. Sehingga kami juga harus turun mensosialisasikan ini ke masyarakat,” ujar Paskalis dalam kesempatan kampanye dialogis dengan ratusan warga Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Poco Ranaka, Rabu (17/04/2018).
Usai menyampaikan agenda prioritas Paket Merpati, dia mengajak masyarakat Heso untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk Matim lima tahun ke depan.
“Lima kandidat yang maju dalam Pilkada Matim adalah putra daerah kita. Dan semuanya baik. Tetapi kita harus memilih yang terbaik dari semua yang baik itu. Pililah pemimpin yang bisa membawa perubahan untuk rakyat Manggarai Timur lima tahun ke depan,” ujar mantan Kepala Dinas PMD Matim itu.
“Ingat, satu menit di bilik kotak suara menentukan nasib Manggarai Timur lima tahun ke depan. Maka, kita harus menjadi pemilih cerdas. Memilih pemimpin karena dinilai mampu membawa Matim ke arah yang lebih baik. Lihat rekam jejaknya. Bukan memilih pemimpin karena keluarga, suku, wilayah ,” tambah dia.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk manjadi bagian dari Paket Merpati dalam memenangkan pertarungan Pilkada Matim pada 27 Juni 2018 mendatang.
Keluarga besar Merpati diharapkannya untuk tetap santun dalam berpolitik, demi menciptakan Pilkada Matim yang aman dan damai.
“Kita semua yang hadir di sini adalah duta Merpati bagi seluruh masyarakat. Kita adalah keluarga besar Merpati,” tandas Paskalis.
Pada sesi dialog, Abdul Asman, salah satu warga Heso mengungkapkan bahwa sebelumnya belum ada paket yang berkunjung di mbaru gendang (rumah adat) Heso dan belum secara jelas menyampaikan program-program kerja untuk masyarakat Matim.
“Sekarang baru kami dengar ada paket yang omong progaram kerja. Apalagi program-program yang ditawarkan Paket Merpati sangat menyentuh hati dan sesuai kebutuhan masyarakat. Ini bagus menurut saya, sehingga masyarakat tidak salah memilih pemimpin Matim lima tahun ke depan,” ujar Asman.
Untuk diketahu, saat tiba di Kampung Heso Paket Merpati disambut meriah secara adat oleh masyarakat setempat (kepok curu).
Sesudah itu, Paket Merpati bersama rombongan diarak menuju rumah adat Heso untuk mengikuti prosesi adat caca selek agu teing hang wura agu ceki beo Heso. Ritus ini dipimpin langsung oleh tu’a teno (tua adat) Heso, Urbanus Umar.
Penulis: Nansianus Taris
Baca di sini berita-berita tentang Paket Merpati: PAKET MERPATI NEWS