Bajawa, Vox NTT- Untuk mendukung gerakan literasi, Taman Baca Efata diluncurkan di Kurubhoko, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Minggu (22/04/2018).
Peluncuran ini dilakukan atas kerja sama Rumah Literasi Cermat (RLC) dengan Paroki Maria Ratu Para Malaikat (MRPM).
Peluncuran Taman Baca Efata ditandai dengan acara pemotongan pita oleh Pastor Paroki MRPM Pastor Tobias Harman, OFM, Direktur Lembaga RLC Emanuel Djomba dan Kepala Desa Nginamanu Yohanes Don Bosko Lemba secara bersama-sama.
Acara yang dipandu Sekretaris RLC Yohanes Donbosko Ponong itu dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama oleh Direktur Lembaga RLC Emanuel Djomba dan Pastor Paroki MRPM Pastor Tobias Harman, OFM.
Kesepakatan kerja sama ini dikabarkan sebagai langkah membangun komitmen dalam kampanye literasi di wilayah itu, sekaligus mengaktualisaaikan melalui program yang dilaksanakan secara rutin.
Sebelum peluncuran, ada kegiatan penanaman pohon karakter oleh Kepala Desa Nginamanu Yohanes Don Bosco Lemba. Kemudian disusul dengan penyematan lima karakter dasar pada ranting-rantingnya, sebagai sebuah komitmen untuk menumbuhkan karakter anak melalui berbagai program di Taman Baca Efata.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi di wilayah ini, hadir pada kegiatan peluncuran Ketua Agupena Ngada Ignatio Sabinus Satu yang juga guru SMPN 1 Bajawa dan Sekretaris Agupena Ngada Binefasius Zanda yang juga guru SMAK Regina Pacis Bajawa dan Pemred Suara Ratu Damai Regina Pacis.
Hadir pula pengurus inti Dewan Pastoral Paroki MRPM Tarsisius Sambu dan jajarannya, para guru dari SDK Tanawolo, SDI Kurubhoko, dan SMPN Satap Kurunhoko, tokoh adat Andreas Watu, OMK dan para siswa yang berjumlah sekitar 80 orang.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Nginamanu Yohanes Don Bosco Lemba memberi apresiasi kepada Lembaga RLC dan Paroki MRPM yang telah memrakarsai berdirinya Taman Baca Efata.
Dikatakan, kebiasan membaca harus ditumbuhkan sejak dini. Karena itu taman baca menjadi strateginya.
Yohanes mengatakan, dengan membaca akan memperluas wawasan. Karena itu, dia berharap semua elemen dapat memanfaatkan Taman Baca Efata sebagai tempat rekreasi sembari menyerap pengetahuan.
Halaman yang luas dan rindang menjadi sebuah taman sangat mendukung menumbuhkan kultur membaca.
Tuan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba mengatakan, Taman Baca Efata adalah komitmen RLC untuk terus mengembangkan literasi hingga desa dan melibatkan berbagai elemen termasuk di dalamnya Gereja.
Dikatakan Djomba, taman baca diharapkan menjadi pusat perubahan mulai dari menumbukan budaya membaca hingga pembentukan karakter sebagai buah kegiatan literasi itu sendiri. Di tempat ini juga menumbuhkan proses kreatif sehingga terciptanya generasi yang literat.
Terkait dengan pembentukan karakter itu, kata Djomba, taman baca diharapkan membuka wawasan berpikir dan menuntun cara bertindak, bersikap sebagai tanda seseorang itu dikatakan literat (melek).
Semuanya demi kebaikan hidup baik pribadi maupun sosial. Karena itu nama taman baca ini Efata – yang berarti terbukalah.
Katup-katup yang membelenggu, menghalangi harus dibuka. Membaca adalah cara membuka wawasan berpikir sehingga berpikir cerdas, kreatif dan inovatif.
Terkait dengan taman baca sebagai pusat pembentukan karakter, peluncuran ditandai dengan penanaman pohon karakter secara simbolik.
Selanjutnya mengedepankan lima karakter, yaitu: mandiri, integritas, gotong-royong, religius dan nasionalis. Nilai-nilai ini disematkan sematkan di pohon karakter sebagai komitmen bersama.
Dalam sambutannya, Pastor Paroki MRPM Kurubhoko, Tobias Harman, OFM memberi apresiasi kepada Rumah Literasi Cermat yang terus berkomitmen menumbuhkan budaya baca kepada publik, khusunya generasi muda.
“Terima kasih karena bersinergis dengan pihak Gereja melalui paroki ini memikirkan tentang pentingnya literasi bagi perubahan,” kata Tobi.
Taman baca, kata Pastor Tobi, menjadi taman bermain, tempat anak-anak bermain dengan buku. Dengan rasa suka, penuh kegembiraan berkreasi dan inovasi mengembangkan diri. Tempat dimana anak-anak menumbuhkan kultur intelektual.
Peluncuran Taman Baca Efata di Kurubhoko, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze pada Minggu 22 April 2018 diwarnai aksi demo baca 20 menit.
Dengan semangat hari Kartini taman baca ini diluncurkan sekaligus sebagai spirit pengembangan literasi di desa. Karena itu nama taman baca ini Efata yang berarti terbukalah.
Demo baca diikuti kebih dari 80 siswa SD dan SMP yang juga anak-anak sekami di wilayah itu melibatkan para guru dan tokoh umat yang antusias menyambut peresmian taman baca ini.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba