Borong, Vox NTT- Bahaya Kanker menjadi perhatian khusus Pengurus Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur.
Pengurus program dari Kemensos ini dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Minggu (29/04/2018), menegaskan, kanker sudah tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu penyakit yang saat ini marak terjadi dan mengancam kenyamanan hidup setiap orang.
Karena itu, mereka mengingatkan keberadaan penyakit kanker perlu dilawan dengan kegiatan edukasi publik dan tindakan preventif lainnya.
Saat ini penanganan kanker bukan saja menjadi tugas pemerintah, melainkan butuh partisipasi aktif warga masyarakat.
Masyarakat harus menyadari dan mengetahui fenomena kanker, penyebab, dan efeknya terhadap kesehatan.
Oleh karena itu, sebagai bentuk perhatian akan bahaya penyakit kanker, pengurus PKH Kecamatan Poco Ranaka bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bangka Pau dan Lembaga Pengayom Masyarakat Peduli Kanker (LPMPK) Indonesia menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, Jumat, 27 April 2018 lalu.
Sosialiasi tentang penyakit kanker tersebut berlangsung di Kantor Desa Bangka Pau dengan menghadirkan peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, aparat desa, para pendamping PKH Poco Ranaka, serta tim LPMPK.
Muhammad Nur, selaku pembicara dari LPMPK Indonesia Wilayah Flores dalam paparan materinya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh semakin bertambahnya penderita kanker di wilayah Manggarai.
“Kami bergerak melakukan sosialisasi ini pertama-tama karena kami menemukan banyaknya masyarakat Manggarai yang menderita kanker. Karena itu, kami ingin turun ke masyarakat untuk memberi sosialisasi tentang bahaya kanker,” tegas Nur yang juga pimpinan LPMPK Indonesia Wilayah Flores ini.
Dalam materinya pula, Nur membeberkan jenis-jenis kanker dan faktor pemicu munculnya penyakit berbahaya tersebut.
Jenis-jenis kanker, lanjut dia, seperti kanker payudara dan prostat. Ada pula kanker serviks yang disebabkan oleh kesamaan genetik seperti keturunan, pengaruh asap kendaraan dan asap pabrik, serta jenis makanan terutama penggunaan penyedap makanan.
Diakhir presentasinya, Nur menegaskan hal yang perlu dilakukan untuk mencegah diri dari bahaya kanker.
“Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Masyarakat juga harus aktif melakukan vaksin di rumah sakit atau puskesmas terdekat, dan kanker pun bisa diatasi dengan mengonsumsi tanaman kunyit putih. Kesehatan itu tolong diutamakan karena kesehatan itu mahal dibandingkan dengan hal lainnya,” katanya.
Kesan Peserta
Bibiana, seorang peserta sosialisasi mengaku bersyukur karena telah mendapatkan materi tentang penyakit kunker.
“Ternyata ada banyak sekali hal yang salah kita ulangi setiap hari yang berdampak buruk bagi kesehatan seperti yang dijelaskan tadi, misalnya: menggarami sayur pada saat sayuran mendidih, mengonsumsi nasi yang masih panas dan sebagainya. Ternyata itu dapat memicu penyakit kanker. Saya berterima kasih kepada pemerintah Desa Bangka Pau dan PKH Poco Ranaka yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan juga bapak-bapak dari LPMPK,” ujar Bibiana.
Selanjutnya Paulina, peserta lainnya juga mengungkapkan kesannya sendiri. Kegiatan ini membuat Paulina bisa memahami bahaya penyakit kanker dan cara mencegahnya.
Setelah mendengar materi, kata dia, ternyata penyakit kanker bisa diketahui sejak dini melalui cara yang sederhana dan dari bahan-bahan yang terjangkau pula.
“Misalnya dengan menggunakan handbody yang dioleskan pada payudara dan diputar searah jarum jam. Penyakit ini juga ternyata bisa diobati melalui ramuan tradisional dari kunyit putih. Sayangnya kami tidak memiliki bibit kunyit putih,” ucap Paulina.
Tak ketinggalan, Maria peserta lain turut menyampaikan kesannya pula. Dia mengaku senang bisa hadir dalam kegiatan ini dan mengetahui jenis-jenis penyakit kanker.
“Saya berharap agar para pendamping PKH Poco Ranaka terus melakukan kegiatan sosialisasi seperti ini dengan materi yang beragam sesuai dengan kondisi harian kami,” kata Maria.
Sementara Kepala Desa Bangka Pau Hironimus Pengko menyambut baik kegiatan sosialisasi ini.
Di akhir kegiatan, Hironimus menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami atas nama Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih banyak atas dilaksanakannya kegiatan ini. Sosialisasi ini merupakan kegiatan awal dan rencana akan dilanjutkan pada bulan Mei bagi anggota masyarakat desa yang belum sempat terlibat,” tukas Hironimus.
Antusiasisme dan harapan para anggota KPM PKH Bangka Pau turut menyita perhatianMax Ukut, selaku koordinator PKH Kecamatan Poco Ranaka.
Max menegaskan, tugas pendamping PKH Poco Ranaka selanjutnya adalah meningkatkan pelayanan dalam bentuk kegiatan pemberdayaan.
“Para pendamping PKH Poco Ranaka ke depannya akan memfokuskan perhatian pada KPM Bangka Pau yang akan dijadikan kelompok contoh bagi kecamatan ini. Sudah saatnya para pendamping PKH tidak hanya berkutat pada tindakan merapikan administrasi tetapi pada kreasi dan inovasi. Kita akan memulainya di sini bersama ibu-ibu anggota PKH Bangka Pau,” katanya.
KR: Yergo Arnaf
Editor: Adrianus Aba