Atambua, Vox NTT- Pemerintah kabupaten Belu saat ini masih mengalami kekurangan tenaga guru sebanyak 302 guru untuk SD dan SMP.
Kekurangan tenaga guru ini disebabkan karena banyak guru yang memasuki usia pensiun dan pembukaan sekolah baru serta moratorium ASN oleh pemerintah pusat.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Marsianus Loe Mau kepada awak media di Atambua, Kamis (3/5/2018).
Marsianus menjelaskan, fakta kekurangan 302 guru di Belu diketahui setelah pihaknya melakukaan pemetaan tenaga pendidik di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini.
“Sesuai hasil pemetaan kami beberapa waktu lalu, memang kami di Belu mengalami kekurangan guru baik SD maupun SMP,” jelas Marsianus.
Baca: Pentas Budaya Warnai Peringatan Hardiknas di Belu
Disampaikannya, untuk mengatasi masalah tersebut dalam rencana kerja 2019 mendatang Dinas Pendidikan telah mempersiapkan dokumen usulan ke DPR Belu guna dilakukan seleksi penerimaan tenaga kontrak khusus guru sesuai kebutuhan di Belu.
Untuk seleksi penerimaan guru kontrak mendatang, Marsianus menegaskan bahwa akan memprioritaskan guru-guru yang sudah mengabdi minimal dua tahun sebagai guru komite.
“Guru komite yang sudah mengabdi di sekolah-sekolah memang jumlahnya melebihi kebutuhan formasi guru kontrak 2019 nanti, tapi masa kerjanya beda-beda. Sehingga peserta seleksi adalah mereka yang sudah mengabdi dua tahun ke atas,” tegasnya
Karena itu, Marsianus mengakui bahwa dalam perekrutan tenaga kontrak nanti, tidak semua guru komite akan diangkat jadi guru kontrak lantaran jumlah melenihi 500 guru dan ada guru yang masa kerjanya msih di bawah dua tahun.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Boni J