Atambua, Vox NTT-Masyarakat di perbatasan Negara RI-RDTL menyalakan ribuan lilin di Lapangan Umum Simpang Lima Atambua, Kabupaten Belu, Minggu malam (13/05/2018).
Warga menyalakan lilin bentuk dukungan dan belasungkawa kepada korban bom bunuh diri di tiga Gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi.
Pantauan VoxNtt.com, sekitar 1000-an lilin dinyalakan masyarakat Kota Atambua.
Aksi solidaritas ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan seperti Orang Muda Katolik (OMK) dari Paroki Katedral, Paroki Fatubenao, dan paroki-paroki di sekitaran Kota Atambua, serta biarawan-biarawati.
Selain OMK, ikut hadir dalam aksi ini perkumpulan fans club Real Madrid yang ada di Belu-Malaka, fans club Barcelona Atambua dan masyarakat dari berbagai agama.
Baca: Tiga Gereja di Surabaya Dibom, IMPS Kupang Gelar Doa Bersama
Selain membakar ribuan lilin, peserta aksi juga secara bersama mendoakan korban yang berjatuhan dari peristiwa pengeboman tiga Gereja Kristiani di Surabaya tersebut.
Pastor Paroki St. Agustinus Fatubenao, Romo Lorenso Tae Lake, Pr yang memimpin doa bersama di Lapangan Umum Atambua, menyampaikan bahwa dirinya mengutuk teroris atau pihak manapun yang terlibat dalam peristiwa pengeboman gereja pada Minggu pagi di Surabaya.
Menurut Pastor Renso, tindakan pengeboman gereja tidak manusiawi karena telah menciptakan suasana yang tidak kondusif di negeri ini.
“Saya mengutuk tindakan teroris atau semua pihak yang mungkin terlibat dalam hal ini dan menciptakan situasi yang tidak kondusif,” tegasnya.
Pastor Renso juga meminta seluruh umat Kristiani, khususnya umat Katolik untuk menyikapi ini dalam iman Kristiani dengan mengandalkan Cinta Kasih dalam setiap tutur kata, pikiran dan perbuatan.
Terkait dengan aksi yang dilakukan di Lapangan Umum Atambua, Pastor Renso menjelaskan bahwa hal tersebut untuk menyatakan doa yang menjadi kekuatan dari orang Kristiani, khususnya umat Katolik dalam menghadapi berbagai percobaaan.
“Iman sejati memperlihatkan hidup damai dan rukun antar satu sama lain. Orang beragama yang imannya belum kokoh tentunya akan terombang-ambing”, jelasnya.
Menurut dia dalam doa yang sejati, setiap orang akan mendapat kesaksian yang tulen.
Sebagai pemimpin agama, Pastor Renso meminta meminta pemerintah serta pihak-pihak terkait agar segera menyelesaikan masalah tersebut sesuai aturan hukum yang berlaku.
Dalam penyelesaiannya pula harus menjunjung tinggi keadilan terhadap perasaan mereka yang menjadi korban pengeboman.
Terpisah, Bupati Belu Willybrodus Lay mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi di daerah perbatasan agar tetap kondusif.
“Kita jangan terprovokasi. Kita harus tetap berhati dan berkepala dingin sehingga situasi daerah tetap kondusif,” ajak Willy.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba