Borong, Vox NTT-Jaringan air yang dikerjakan perusahaan daerah air minum (PDAM) Manggarai Timur di jalur menuju Benteng Jawa tepatnya di Deno, Desa Deno, Kecamatan Poco Ranaka mubazir.
Pasalnya, proyek pengembangan jaringan air minum jalur menuju ibu kota Kecamatan Lamba Leda itu sudah tiga tahun tidak berfungsi.
Seluruh fasilitas seperti ; pipa, fiber, dan kran tidak berfungsi.
Rikar Judin, warga Desa Deno yang ditemui VoxNtt.com di lokasi, Kamis (14/06/2018), mengatakan sudah tiga tahun jaringan air minum milik PAM tidak berfungsi.
Kata dia, sejak adanya proyek itu, hanya dua bulan saja masyarakat menikmati air di fiber yang sudah dibangun. Setelah itu, airnya tidak jalan lagi.
“Sampai detik ini, fiber yang dibangun ini dibiarkan mubazir seperti ini saja. Anehnya lagi, tidak ada pengawasan sama sekali dari pemerintah melalui PDAM. Padahal proyek ini saya dengar menghabiskan uang miliaran. Kasian uang Negara dibuang percuma seperti ini. Untuk apa buang uang kalau tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. Kan ini dibangun untuk kepentingan masyarakat,” ujar Rikar.
Dia menambahkan, pipa yang mengaliri air ke jalur Benteng Jawa itu sudah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Rikar pun berharap ada pengawasan dari pihak terkait untuk jaringan air minum tersebut. Sehingga fasilitasnya tetap aman.
Dia juga mengungkapkan ada kejanggalan dalam pembangunan jaringan air minum di jalur itu.
“PAM unit satu seperti fiber yang mubazir ini tidak dimanfaatkan. Lalu sekarang ada lagi PAM unit dua. Itu yang sekarang dinikmati masyarakat. Itu tadi, unit satu mubazir, lalu bangun unit dua. Unit satu yang sudah habiskan dana miliaran rupiah diabaikan,” ungkap Rikar.
Pantauan VoxNtt.com, ada tiga fiber dan kran air milik PDAM di Deno tampak mubazir.
Kondisinya tidak terawat. Di sekitar fiber air dipenuhi rumput liar.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba