Mbay, Vox NTT- Ketua Pemuda Katolik Nagekeo, Yohanes Towa meminta KPU dan Panwaslu kabupaten itu agar bekerja independen tanpa memihak ke salah satu kandidat Pilkada.
Menurut Yohanes, sukses atau tidak pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Nagekeo ada di tangan KPU dan Panwaslu.
Sebab itu, dia meminta agar penyelenggara pemilu harus berintegritas dan independen dengan tidak berpihak ke calon manapun.
“Saya minta penyelenggara dalam mewujudkan pemilukada yang berkualitas dan berintegritas harus berintegritas pula. Bekerja tanpa keberpihakan, bebas dari intervensi manapun terhadap seluruh proses Pilkada,” ujar Yohanes Towa Rema kepada VoxNtt.com, Rabu (13/06/2018).
Dia meminta pula agar netralitas KPU dan Panwaslu Nagekeo tetap terjaga. Sebab, netralitas merupakan modal penting untuk menjaga situasi politik agar tetap kondusif dan aman.
Kendati memang, Yohanes mengakui menjelang pelaksanaan Pilkada Nagekeo 27 Juni 2018 mendatang, kondisi politik terhitung masih normal.
Kondisi ini tentu saja menjadi modal positif untuk kesuksesan penyelenggaraaan pesta politik lima tahunan itu.
Yohanes menambahkan, masyarakat sebagai pemegang amanah memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pasangan calon pemimpin.
Untuk itu, dia kembali mengimbau agar KPU dan Panwaslu harus mampu menjaga netralitasnya.
“Bila netralitas ini tidak dapat dijaga dalam penyelenggara Pilkada, disangsikan bakal memicu kecurangan. KPUD Nagekeo dan Panwaslu dituntut lebih bersikap netral. Bila pihak ini membela satu paslon, kemungkinan memicu kecurangan,” pungkasnya.
Dikatakan, lima Paslon Pilkada yang akan bertarung di Kabupaten Nagekeo tidak akan mungkin menginginkan ada keberpihakan KPU dan Panwaslu ke kandidat tertentu.
Sebab itu, Yohanes mengimbau pula agar KPU dan Panwaslu tidak terpancing oleh sentimen apapun dalam melaksanakan kewajiban sebagai penyelenggara pilkada.
Menurutnya, sebagai instansi yang difasilitasi Negara, KPU dan Panwaslu hendaknya total mengabdi tanpa kepentingan dan memihak ke salah satu peserta Pilkada.
“Kita berkomitmen untuk melaksanakan pilkada dengan jujur dan adil, sebagai penyelenggara pemilu, KPU memiliki dan selalu berpedoman kepada kode etik penyelenggara Pemilu. Harapannya, semua penyelenggara pemilu bisa melakukan tugasnya dengan baik dan bebas dari kepentingan,” ujarnya.
Tak hanya untuk penyelenggara pemilu, Yohanes juga mengajak masyarakat Kabupaten Nagekeo untuk memilih pemimpin yang mengakomodir semua kepentingan masyarakat, berkualitas dan berintegritas.
“Jangan menodai pesta demokrasi kita dengan politik uang atau money politic serta propaganda yang menyesatkan. Masyarakat yang cerdas tentunya menghasilkan pemimpin yang cerdas pula,” tukas dia.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba