Atambua, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Belu sedang melakukan uji coba sistem teknologi pertanian lahan kering dan lahan basah.
Uji coba teknologi pertanian modern ini untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian.
Demikian disampaikan Bupati Belu, Willybrodus Lay kepada awak media di Atambua, Rabu (11/07/2018).
Menurut Bupati Willy, penerapan teknologi pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian, sehingga menguntungkan para petani di Belu
Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah terlebih dahulu melakukan uji coba dengan menerapkan teknologi pertanian modern. Uji coba mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, pemupukan, panen dan pasca panen.
Uji coba pertama ini, pemerintah menerapkan teknologi pertanian untuk tanaman hortikultura. Ke depannya sistem penanaman komoditi seperti jagung bisa ditanam tiga kali dalam setahun.
“Kita lagi desain teknologi pertanian lahan basah dan lahan kering supaya petani bisa tanam tiga kali setahun. Saat ini kita uji coba di tanah misi 10 hektare,” ujar Bupati Willy.
Menurut Bupati Wily, selama ini, petani sawah dan petani lahan kering hanya bisa menanam dua kali dalam setahun.
Padahal, jika menerapkan teknologi pertanian bisa dilakukan secara maksimal, petani bisa melakukan penanaman hingga tiga kali dalam setahun.
Dijelaskannya, karena selama ini petani di Belu hanya menerapkan sistem pertanian konvensional, sehingga musim tanam hanya dua kali setahun.
Seperti saat ini, setelah panen, petani sudah beristrahat kerja karena masih menunggu musim untuk tanam.
Padahal, jika menggunakan teknologi pertanian, petani tidak lagi mengenal musim.
Selain pertanian lahan kering, pemerintah juga melakukan uji coba teknologi pertanian lahan basah. Uji coba dimaksud akan dilakukan di daerah yang memiliki sumber air lebih banyak.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba