Ruteng, Vox NTT- Alosius Ator (72) ditemukan tewas mengenaskan di tengah hutan Lingko Mbeong, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Minggu (22/07/2018), pukul 07.00 Wita.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, jasad pria asal Kampung Bea Denger Desa Wae Renca Kecamatan Cibal Barat itu ditemukan Saverius Derong.
Saverius yang adalah seorang petani asal Kampung Bea Denger itu menemukan korban setelah empat hari menghilang.
Sebelum meninggal, Kakek Alosius pamit dengan istrinya untuk ke kebun mencari sayur pada Kamis, 19 Juli. Saat pergi ia membawa sebilah parang.
Namun hingga sore hari, Kakek Alosius tidak kunjung pulang ke rumah. Sehingga Kamis malam pihak keluarga berupaya mencari korban, namun tidak ditemukan.
Lantaran tak ditemukan, pada Jumat, 20 Juli anak kandung korban Yohanes Njelus melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cibal.
Lalu, pada Sabtu, 21 Juli, anggota Polsek Cibal, masing-masing, Kanit Intel Frans Mara dan anggota Andri Jamin mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka melakukan pencarian dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Wae Renca dan keluarga korban.
Sehari melakukan pencarian bersama polisi, Kakek Alosius tak juga ditemukan.
Selanjutnya, pada Minggu, 22 Juli pukul 07.00 Wita warga Bea Denger Saverius Derong berangkat dari rumah menuju hutan Lingko Mbeong untuk mencari kayu bakar.
Dalam perjalanan dari kejauhan, Saverius Derong melihat sesosok mayat yang tidak dikenal.
Saverius pun mendekati mayat itu. Dari jarak dekat dia mencium bau menyengat.
Dia kemudian mengetahui dan memastikan bahwa sesosok mayat tersebut adalah Alosius Ator. Kepastian ini dilihat dari celana yang digunakan korban.
Selanjutnya, Saverius Derong langsung bergegas menuju rumah korban untuk memberitahukan kepada keluarga dan masyarakat.
Mendengar berita tersebut keluarga korban dan masyarakat langsung mendatangi TKP.
Selain jasad korban, di TKP juga ditemukan tembakau dan pemantik api.
Bahan untuk merokok milik korban tersebut ditemukan berjarak 4 meter ke arah utara dari titik penemuan jasad.
Selain tembakau dan pemantik api, ditemukan pula parang yang dibawa korban dengan jarak 6 meter ke arah utara dari jasad Kakek Alosius.
Selanjutnya, proses evakuasi jasad korban dilakukan pada pukul 13.00 Wita oleh anggota Polsek Cibal, masyarakat, keluarga dan pihak medis dari Puskesmas Wae Codi.
Setelah dilakukan proses evakuasi mayat korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Informasi yang dihimpun pula, pihak keluarga sudah menerima kematian korban sebagai sebuah musibah.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba