Atambua, Vox NTT-Program unggulan Bupati Belu, Wilybrodus Lay di bidang pertanian hingga kini masih sebatas memenuhi kebutuhan rumah tangga petani yang mendapat bantuan.
Padahal, anggaran program yang bersumber dari APBN dan APBD II ini terbilang cukup fantastis.
Angkanya mencapai Rp 4.940.000.000 untuk kegiatan peningkatan produksi sayuran dan tomat, peningkatan produksi bawang merah dan bawang putih, budidaya cabai rawit dan budidaya mangga.
Sementara, program pengembangan hortikultura yang anggarannya bersumber dari APBD II senilai Rp 231.000.000, dimanfaatkan untuk kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian/tanaman hortikultura seperti penyediaan benih sayur- mayur, bibit tanaman rambutan, advokat dab benih tanaman jahe.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) dan tersebar di 12 wilayah yang ada di kabupaten Belu.
Namun hingga kini, program yang selalu didengungkan pemerintah ini nyatanya belum maksimal.
Realisasinya masih sebatas pendistribusian pupuk, benih dan sarana pertanian seperti pompa air, perpiaan, springkel, handsprayer dan terpal.
Kepala Bidang Hortikultura, Dinas TPHP Kabupaten Belu, Helena Abu di ruang kerjanya Rabu siang (08/08/2018), mengakui, hingga saat ini hanya bibit sayur yang sudah selesai didistribusi sesuai permintaan kelompok tani.
Sementara untuk bibit rambutan dan advokat baru akan didistribusi pada Desember 2018 mendatang.
Komoditi untuk Kebutuhan Rumah Tangga
Helena mengatakan, sejauh ini out put yang ingin dicapai dari program ini masih sebatas produksi untuk kebutuhan rumah tangga.
Pihaknya tidak fokus untuk mengembangkan satu komoditas lantaran kesulitan saat memasarkannya.
“Kalau kita produksi dalam jumlah besar maka akan kesulitan saat pemasaran” ujarnya.
Helena juga mengaku tidak ada pendampingan dari dinas TPHP karena pihaknya percaya masyarakat bisa mengerjakannya sendiri.
Penulis:Marcel Manek
Editor: Irvan K