Bajawa, Vox NTT- Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno meminta aparat keamanan dan Pemkab Ngada agar menyelidiki secara tuntas bencana kebakaran di Desa Watu Manu, Kecamatan Jerebu’u.
Sebelumnya, insiden kebakaran pada Senin, 13 Agustus 2018, sekitar pukul 17.40 Wita itu telah meludeskan 27 rumah adat.
Hanya 6 rumah adat dan satu unit pos pariwisata yang luput dari kebakaran. Hal ini berkat upaya pemadaman pihak BPBD Ngada dan dibantu warga.
“Saya minta aparat hukum dan pemerintah daerah segera mengadakan penyelidikan tuntas sebab-sebab terbakarnya kampung adat ini. Ambil tindakan hukum yang tegas apabila ada indikasi tindak pidana karena kampung adat ini simbol ritual adat dan budaya, serta persatuan masyarakat,” ujar Anwar kepada VoxNtt.com, Selasa (14/08/2018).
Dia mengaku sangat prihatin dan bercampur sedih, serta turut berduka atas terbakarnya kampung adat megalitikum gurusina tersebut.
“Pemerintah daerah segera mengambil langkah langkah persiapan untuk rehabiitasi dan pembangunan kembali kampung adat ini ke depan,” pinta Anwar.
Dikabarkan sebelumnya, Kapolres Ngada AKBP Firman Affandy mengatakan, ada 27 dari 33 rumah adat Kampung Gurusina ludes terbakar.
“Sebanyak 33 (rumah) ditambah dengan satu buah rumah Pos Pariwisata, serta terdapat 3 buah Ngadu (Tiang adat) dan Bhaga sebanyak 3 buah. Sementara yang hangus terbakar 27 rumah beserta 3 buah Ngadu dan Bhaga (miniatur rumah yang beratap ilalang),” jelas Kapolres Ngada AKBP Firman Affandy yang dihubungi VoxNtt.com, Senin (13/08/2018), pukul 22.00 Wita.
Kapolres Firman mengungkapkan, dugaan sementara sumber api berawal dari rumah milik Gode Firdus Nono dan rumah adat Sao Tiwu Pau.
“Dan api itu untuk sementara kita menduga akibat arus pendek,” katanya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba