Borong, Vox NTT-Anggota DPRD Manggarai Timur (Matim) dari Partai Hanura, Frumensius Frederik Anam menantang Wakil Bupati Agas Andreas agas menyelesaikan masalah guru-guru Tenaga Harian Lepas (THL).
Sejumlah guru THL sebelumnya dipecat dan dipotong gaji sepihak oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Matum, Frederika Soch.
Anam menantang lantaran hingga kini Agas Andreas belum bersikap atas persoalan pemotongan gaji guru THL tersebut.
“Saya minta pendapat operasional Pa Wakil Bupati Andres Agas terhadap persoalan yang ada. Kira-kira bagaimana sudah jalan keluarnya,” ujar Mensi kepada VoxNtt.com usai Rapat Paripurna, Kamis (06/09/2018) lalu.
Menurut Mensi, sikap Agas penting diketahui mengingat ia sebentar lagi akan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Matim.
“Sebentar lagi kan Bupati Tote mengundurkan diri. (Lalu) Pa Wakil pasti akan dilantik menjadi penjabat bupati. Tidak tunggu Maret lagi kan. Jadi, bagaimana cara penyelesaian ini,” tutur anggota DPRD dari Dapil Lamba Leda itu.
“Kami di DPR punya komitmen supaya tidak boleh lagi masalah ini liar dan pemerintah harus punya komitmen yang sama dengan kami. Supaya segera diselesaikan,” pinta Mensi.
Menanggapi desakan Anam, Wabup Matim Agas Andreas berjanji sesegera mungkin menyelesaikan kisruh insentif guru THL di kabupaten ujung timur Manggarai itu.
“Kalau boleh penyelesaiannnya tidak boleh bertele-tele dan harus segera bayar. September ini, gaji harus segera dibayar,” ujar Wabup Agas.
Dia juga meminta agar pemerintah berhenti bicara semrawut di media massa.
Sebab menurutnya, selama ini pemerintah tampak ramai bicara terkait persoalan guru THL tanpa kendali. Akibatnya, masalah menjadi liar, tidak bisa dikendalikan.
“Kalau boleh ke depan, harus ada SOP-nya. Jangan omong sembarang ke media. Omong apa, harus bagaimana, harus ada standar prosedurnya ke media. Pemerintah sebelum bicara kepada media, terlebih dahulu harus mengerti soal,” ujar Wabup Agas.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba