Mbay, Vox NTT-Naas menimpa Krinus Boro (40). Warga RT 04, Dusun 2, Desa Toto Mala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo itu tewas pada Sabtu, 15 September 2018.
Krinus ditemukan tewas tergeletak di jalan Trans Mbay-Mumere, tepatnya di wilayah Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa.
Sepeda motor jenis Revo berwarna hitam biru tanpa nomor Polisi yang dikendarai Krinus juga ditemukan terjatuh tak jauh dari lokasi.
Ia tewas di
tempat kejadian perkara (TKP) karena diduga menjadi korban tabrak lari.
Saksi mata, Endo, Ius, Alen, Argan, dan Ria mengaku, kejadian bermula saat
korban mengendarai sepeda motor dari arah Danga menuju Kaburea.
Menurut kelima siswa SDN Lego Aeramo itu, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.
Para saksi mata mengatakan, sesaat sebelum kejadian sepeda motor korban terdapat di belakang mobil carry pick up dan melaju dari arah yang sama.
Sepeda motor Krinus hendak mendahului mobil berwarna silver dengan nomor Polisi L 9356 WB itu.
Mobil dikendarai oleh Yohanes Laza dan hendak membawa air ke Ana Koli.
“Saat dia mau nyalip ke arah kanan, badan korban mengenai bunga bluntas yang tumbuh di kanan pinggir jalan itu. Lalu korban hilang keseimbangan, korban langsung jatuh ke samping mobil, lalu mobil itu injak kepalanya,” aku mereka.
Untuk
diketahui, kelima saksi mata juga ikut menumpangi mobil carry pick up tersebut seusai pulang sekolah. Kelimanya hendak menuju
kediaman mereka yang beralamat di Nangateke, Desa Aeramo.
Menurut mereka sesaat setelah kejadian, pengemudi mobil langsung melarikan diri
menuju Nangateke.
“Saat
tiba di Nangateke kami turun. Sementara mobil itu jalan terus ke Anak Koli.
Katanya bawa air,” ujar mereka.
Kapolsek Aesesa, AKP Ahmad saat dikonfirmasi VoxNtt.com menjelaskan, Krinus
meninggal karena diduga ditabrak lari mobil
carry pick up yang dikemudi oleh Yohanes
Laza.
“Benar, telah terjadi kecelakaan lalu lintas tabrak lari antara kendaraan sepeda motor berwarna biru tanpa nomor polisi bersama seunit mobil jenis carry pick up warna silver,” katanya.
“Setelah
dapat informasi dari masyarakat, kita langsung menuju tempat kejadian, lalu
mengevakuasi korban menuju rumah sakit Aeramo,” sambung AKP Ahmad.
Menurut dia, tidak sampai satu jam pelaku tabrak lari itu langsung ditangkap Polsek
Aesesa di Lego, Desa Aeramo. Saat itu ia
hendak ke Mbay dari Nangateke.
“Saat itu kita interogasi dan ditambah saksi akhirnya pelaku kita giring ke Polsek Aesesa. Sampai di Polsek, pelaku sempat tidak mengakui hal itu. Karena dicecar dengan puluhan pertanyaan ditambah saksi anak-anak SDN Lego itu, akhirnya pelaku mengaku,” kata AKP Ahmad.
Menurut dia, saat ini pelaku telah ditahan di Polsek Aesesa. Barang bukti berupa mobil pun telah diamankan Polisi.
Sedangkan jenazah korban telah dibawa ke kampung halamannya di Desa Toto Mala, Kecamatan Wolowae.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba