Ruteng, Vox NTT- Pekan olahraga Provinsi (Porprov) NTT tahun 2018 telah berlangsung di Kupang pada 10-16 september.
Dalam Porprov kali ini , Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Manggarai hanya mengirim 6 dari 15 cabang olahraga. Keenamnya yakni: tinju, sepak takraw, tarung derajat, taekwondo, kempo dan atletik.
Ketua KONI Manggarai, Martinus Apri Laturake mengatakan, dalam Porprov NTT tahun 2018, Kabupaten Manggarai menduduki posisi 5 besar sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Para atlet, kata dia, telah berhasil meraih 12 medali emas, 7 perak, dan 28 perunggu.
Apri menambahkan, Manggarai sendiri dalam Porprov 2018 tergolong kontingen terkecil karena jumlah atlet hanya 69 orang.
Walau kecil, namun kontingen dari Manggarai patut berbangga. Sebab dari 6 cabang olahraga yang diikuti, para pimpinan cabang menugaskan atlet-atlet yang memiliki potensi mendapatkan medali.
Menurut Apri, capaian medali pada Porprov kali ini sangat luar biasa. Capaian dan kualitasnya melebihi Porprov tahun 2014 lalu.
Selain capaian-capaian tersebut, lanjut dia, atlet-atlet dari Manggarai mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi NTT, terutama KONI.
“Ada dua atlet kita yakni dari tarung derajat yang mendapat bai untuk mengikuti PON di Papua yang akan datang,” pungkas Apri dalam acara penerimaan para atlet di Aula Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai, Senin (17/09/2018).
Bupati Manggarai Deno Kamelus dalam sambutannya menyampaikan profesiat dan terima kasih kepada para atlet yang sudah mengharumkan nama kabupaten itu di tingkat Provinsi NTT.
Dia mengatakan, semua atlet yang ikut Porprov sebenarnya primus inter pares (yang pertama di antara yang setara).
“Kalau pun ada yang mendapatkan medali, itu artinya yang terbaik di antara yang baik. Kamu semua yang ikut Porprov adalah orang-orang yang ada pada level baik,” katanya.
Deno menjelaskan, olahraga sebenarnya bukan dalam rangka untuk mencari medali. Yang paling pokok dan langsung dirasakan, kata dia, olahraga adalah upaya untuk membina karakter dan kepribadian seseorang.
Dengan mengikuti olahraga bisa menjadi pribadi yang tangguh, kooperatif, sportif, disiplin, dan lain-lain.
Menurut Deno pemerolehan medali merupakan suatu pengakuan bahwa hasil tidak dapat menggatikan proses. Atau dengan kata lain, proses itu menentukan hasil.
“Kalau saudara mencapai sesuatu mengabaikan proses, itu namanya menghalalkan segala cara dan itu bukan karakter seorang atlet,” ujar Deno.
Penulis: Ardy Abba