Kefamenanu,Vox NTT- Yosefina M.Lake selaku pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)TTU menyatakan, dana yang disediakan untuk menanggulangi bencana kekeringan yang terjadi di kabupaten tersebut sangat minim.
Pasalnya, untuk menanggulangi bencana kekeringan di wilayah tersebut, Pemda TTU pada tahun anggaran 2018 ini hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40 juta.
Akibat minimnya dana, kata Yosefinas, saat ini pihaknya hanya bisa membantu mengatasi kekeringan dengan melakukan pendropingan air bersih ke-8 desa.
Desa-desa tersebut dinilainya mengalami kesulitan air bersih lebih parah dibanding daerah lainnya.
Yosefina menguraikan, kedepalan desa tersebut, yakni Desa Sainoni dan Faenake Kecamatan Bikomi Utara, Oelbonak dan Ajoka Kecamatan Bikomi Tengah, Usapinonot Kecamatan Insana Barat, Kotafoun Kecamatan Biboki Anleu, Banuan Kecamatan Insana Fafinesu dan Manamas Kecamatan Naibenu.
“Sementara kita sudah mulai lakukan pendropingan air bersih ke-8 desa itu, satu desa dapat 14 tangki,” ujar Yosefina saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Selasa (25/09/2018).
Ia menjelaskan, bencana kekeringan yang terjadi tahun 2018 ini dialami hampir seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten TTU.
Untuk menanggulangi itu, lanjutnya, BPBD TTU telah mengajukan permohonan bantuan dana ke provinsi dan pusat.
Itu terutama agar membantu menanggulangi bencana kekeringan yang diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
“Seluruh desa di TTU ini tahun alami bencana kekeringan termasuk di kota sini, jadi kita sudah ajukan permohonan dana ke provinsi dan pusat, kalau disetujui maka pastinya dalam waktu dekat akan segera direalisasikan permohonan bantuan yang kita ajukan,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba