Borong, Vox NTT-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Dr. Surip Tintin apatis dan cuek terkait informasi banyak mobil ambulance dipakai pejabat di dinas itu.
Rabu, 26 September, VoxNtt.com mengirim pesan WhatsApp kepada Kadis Surip untuk mengonfirmasi terkait penggunaan mobil tersebut, namun tidak direspon.
Terhitung dua kali, media ini mengirim pesan WhatsApp kepada Kadis Surip.
Kedua pesan itu masuk dan dibaca. Tetapi, hingga Kamis, 27 September belum juga dibalas.
Selanjutnya pada Kamis pagi, VoxNtt.com kembali mengirim pesan WhatsApp meminta bertemu Kadis Surip di kantornya untuk mengonfirmasi seputar penggunaan mobil ambulance tersebut.
Pesan whattsapp itu juga masuk dan dibaca Kadis Surip. Namun, lagi-lagi ia cuek dan apatis tidak merespon.
Untuk diketahui, terbongkarnya informasi mobil ambulance di Matim banyak digunakan pejabat Dinkes berawal dari persoalan pelayanan di puskemas yang amburadul beberapa waktu lalu.
Dalam insiden itu, keluarga pasien tidak diberikan informasi yang pasti antara rujuk dan tidak. Lalu, apakah memakai mobil taxi atau ambulance.
Sehari setelah insiden antara pihak puksemas Borong dan keluarga pasien, Kamis (22/9), VoxNtt.com berusaha mengonfirmasi langsung terkait informasi tersebut.
Di puskesmas Borong, VoxNtt.com langsung bertemu salah satu dokter atas nama, Dr. Putri.
Dr. Putri menjelaskan bahwa di puskemas itu hanya ada dua mobil ambulance.
“Satunya untuk puskesmas. Satunya Dr. Tintin punya. Yang lain itu, punya siapa ? Ada yang di rumah-rumah. Tetapi saya tidak tahu penggunannya. Saya kurang paham,” ujar Dr. Putri.
Baca Juga: Petugas Puskesmas Borong Matim Dinilai Plin-plan
Berdasarkan hasil penelusuran VoxNtt.com, banyak mobil ambulance di Matim digunakan pejabat dinas untuk berkantor.
Bahkan setiap hari, ada mobil ambulance parkir di depan Kantor Dinkes Matim.
Fakta lain adalah, banyak mobil ambulance diparkir di rumah pribadi pejabat.
Menanggapi hal itu, aktivis pemerhati sosial asal Matim, Elvis Jehama kepada VoxNtt.com, Jumat (28/9/2018), menyayangkan pejabat di Matim yang tidak tahu diri dengan mamakai mobil ambulance untuk kepentingan pribadi.
“Saya memang melihat di Borong ini, mobil ambulance dipakai oleh pejabat-pejabat untuk berkantor. Ada juga mobil ambulance parkir di rumah pejabat-pejabat dinas. Ini fakta yang kita amati,” ujar mantan aktivis GMNI Cabang Kupang itu.
Dia mengungkapkan, fakta di lapangan, banyak puskesmas tanpa ada ambulance.
Kondisi lapangan menunjukkan bahwa banyak masyarakat (pasien) tidak mendapatkan pelayanan mobil ambulance saat merujuk dari puskesmas ke RSUD Ben Boi Ruteng.
Namun ironisnya, kata dia, di tengah kondisi itu, fasilitas Negara yang diperuntukkan untuk melayani masyarakat malah disalahmanfaatkan oleh pejabat dinas.
“Tahu dirilah. Masa pejabat tidak tahu manfaat mobil ambulance. Mobil ambulance untuk orang melayani orang sakit bukan untuk elite dinas. Saya lihat ada pejabat dinas dengan percaya diri naik mobil ambulance pergi kantornya. Saya minta baca juknis itu. Biar paham,” tambahnya.
Elvis pun meminta Pemkab Matim, terutama Bupati dan Wakil Bupati untuk segera menertibkan pejabat yang salah menggunakan fasilitas Negara yang ada di daerah.
Penulis: Nansianus Taris