Mbay, Vox NTT- Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah di kabupaten Nagekeo kian meresahkan warga.
Bagaimana tidak, kondisi itu menyebabkan hutan padang, kali-kali yang menjadi sumber air kian mengering.
Akibatnya, sapi dan kerbau milik warga banyak yang mati karena kehabisan makanan dan minuman seperti yang dialami masyarakat di Desa Nagerawe, Kecamatan Boawae.
Padang Maladalo yang selama ini menjadi andalan peternak di wilayah itu pun ikut mulai mengering.
Kepada voxntt.com pada Jumat (28/09/2018), kepala desa (Kades) Nagerawe, Yeremias Kisa mengatakan, satu bulan terakhir sudah 20an ekor sapi dan kerbau milik warganya mati.
Diakuinya, ternak menjadi salah satu tumpuan ekonomi warganya. Namun, dengan adanya peristiwa itu mereka hanya bisa berpasrah.
Atas nama masyarakat, dirinya meminta kepada pemerintah baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Pusat untuk membangunkan embung di kawasan Padang Maladalo sebagai kawasan ternak di wilayah Nagerawe.
Hal itu kata dia, untuk mengantisipasi peristiwa yang sama pada tahun-tahun yang akan datang. Embung lanjut dia, menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat setempat.
Jika pemerintah tidak segera membangunkannya, dia yakin kematian ternak akan terus berjatuhan setiap tahun dan akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebagaimana Kades Yeremias, tokoh pemuda Desa setempat, Doni Moni ketika dimintai komentarnya mengaku prihatin dengan kejadian itu.
Doni demikian ia disapa mengatakan, sejak dulu Nagerawe merupakan daerah rawan kekeringan. “Kekringan bukan baru dialami masyarakat setempat pada tahun 2018. Pada tahun-tahun sebelumnya selalu terjadi”, ungkap Doni.
“Air di sepanjang kali menjadi kering. Begitu juga dengan rumput yang menjadi pakan ternak, juga mengering. Untuk mengatasinya, tidak ada cara lain selain harus dibangunkan embung-embung kecil di wilayah itu sebagai upaya mengantisipasi kekurangan air di musim kemarau,” pinta Doni.
Embung kata Doni adalah sesuatu yang sangat mendesak bagi Nagerawe agar ternak-ternak di daerah itu tidak menjadi korban setiap tahun.
Dia pun berharap, pemerintahan Nagekeo yang baru perlu memberikan perhatian lebih di wilayah itu, karena wilayah itu masih sangat lambat dalam berbagai bidang pembangunan.
Penulis: Arton
Editor: Boni J