Kupang, Vox NTT- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Makarim meminta pemeritah Republik Indonesia (RI) untuk meninjau kembali jadwal pemilihan umum tahun 2019 yang telah ditetapkan.
Pasalnya, pemilu serentak 2019 itu bertepatan dengan agenda keagamaan bagi umat Kristiani, yakni paskah.
“Saya kira kita hidup di Negara pancasila saling dukung-mendukung untuk apabila ada hal-hal yang bertentangan dengan kegitan-kegiatan gereja mesti diperhatikan. kita akan duduk bersama dulu baik tokoh agama maupun dengan kesbangpol,” kata Makarim kepada VoxNtt.com di Kupang, Selasa (16/10/2018).
Pada prinsipnya, kata dia, pemilu serentak mengorbankan pihak-pihak tertentu. Seharusnya Pemerintah RI sudah dari awal mengatur jadwal pemilu tersebut agar tidak bertepatan dengan acara keagamaan.
“Bagaimanapun kita harus mengakui bahwa NTT adalah mayoritas umat Kristiani dan kita harus menghormati itu,” Ujar Makarim.
Dia berharap Pemerintah RI bisa memperhatikan hal terebut.
“Pak Jokowi harus perhatikan ini. Karena ini penting agar tidak mengganggu proses pemilihannya nanti. Seperti 10 tahun lalu kita ke Jakarta membuat sebuah pernyataan sikap. Pernyataan sikapi itu kalau bisa di mundur atau maju,” harapnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba