Kupang, Vox NTT- Bank NTT resmi meluncurkan Program Revitalisasi dan Sentralisasi Pengelolaan ATM berlangsung di Aula Lantai 1 Kantor Pusat Bank NTT, Jumat (19/10/2018) malam.
Dengan peluncuran program itu, kantor Pusat Bank NTT bisa memantau persoalan yang terjadi di seluruh ATM Bank NTT.
Peluncuran Sistem Revitalisasi dan Sentralisasi Pengelolaan ATM itu dilakukan oleh Direktur Pemasaran Dana Bank NTT yang merangkap Plt. Direktur Umum Bank NTT, Alexander Riwu Kaho
Peluncuran sistem itu turut dihadiri para petinggi Bank NTT, dari Komisaris Independen, Samuel Djoh, Direktur Kepatuhan Samuel Minggu, Kepala Divisi Operasional, Tohap Marbun, Kepala Divisi Kualitas Layanan dan Promosi, Izhak Eduard.
Direktur Pemasaran Dana Bank NTT yang merangkap Plt. Direktur Umum Bank NTT, Alexander Riwu Kaho dalam sambutannya mengatakan, peluncuran program itu telah melalui diskusi panjang dan perencanaan yang matang.
“Peluncuran program ini dimulai di Kota Kupang kemudian akan melebar ke seluruh kantor cabang untuk memastikan layanan ATM, layanan edisi 24 jam tanpa ada gangguan,” kata Alexander.
Menurut dia, Program Revitalisasi dan Sentralisasi Pengelolaan ATM bukan pekerjaan yang gampang atau mudah seperti disampaikan dalam kata-kata. Tetapi membutuhkan support dukungan dari semua pihak.
“Karena itu mari kita memberikan support kepada teman-teman yang bertugas 24 jam ini untuk memberikan satu kepuasan layanan kepada para pengguna jasa Bank NTT dan juga menjaga, mengawal Bank NTT untuk memberikan kualitas layanan yang prima,” kata Alexander.
Peluncuran program itu kata dia, setelah munculnya banyak keluhan dari masyarakat terkait kualitas layanan Bank NTT.
“Tidak tanggung-tanggung, sistem tersebut langsung dikelola divisi khusus,” ujarnya.
Alexander mengatakan, momentum itu merupakan revitalisasi ATM Bank NTT. Sebab itu, ia berharap agar bersama-sama melancarkan sistem pembayaran yang merupakan komitmen bersama lewat ATM. Ia juga berharap agar seluruh aktivitas Bank NTT terhindar dari risiko-risiko reputasi yang sering kali mendapat respon negatif.
“Saya percaya apa yang kita lakukan sebuah utusan yang besar menurut saya harus menghindarkan diri hal-hal yang tidak mengenakan dari informasi negatif yang lebih banyak lewat media sosial (Medsos). Oleh karena itu dengan segala hormat kami mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran tentu dalam kendali yang dilakukan direktur pemasaran begitu cepat melihat hal-hal ini untuk segera ditindak lanjuti,” pungkasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba