Kupang, Vox NTT- Dua bulan menjabat, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Josef A. Nae Soi membuka harapan rakyat menuju NTT Bangkit dan NTT Sejahtera, sebagaimana tagline Pasangan ini saat berkampanye dulu.
Dalam pidato perdananya di hadapan DPRD NTT, para pegawai dan undangan, Viktor menyampaikan beberapa hal penting sekaligus mimpi besarnya untuk membawa daerah ini keluar dari dera derita kemiskinan dan keterbelakangan yang selama ini mencengkram.
Dicatat voxntt.com, ada delapan poin penting yang bakal digarap oleh Gubernur itu dalam waktu dekat, sebagaimana tersiar dalam info grafis di bawah ini.
Selain ke delapan hal ini, kini ada mimpi baru Sang Gubernur yang tak kalah menggembirakan. Mimpi itu, kini tertanam di laut seribu Rote Ndao.
Di sana, Gubernur Laiskodat bertekad membangun inovasi, mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan yang ada di laut nan cantik itu.
Sebagaimana dilansir salah satu media di NTT edisi Rabu 24 Oktober 2018, merilis gagasan Gubernur Laiskodat, menjadikan NTT sebagai salah satu daerah penghasil ikan yang akan dieksport ke luar negeri.
Baca Juga:
- Di flotim-NTT, Travelers Akan Dimanjakan Ratusan Kolam Beragam Suhu Alami
- Catatan dari Pinggir Selatan, Titik Nol KM Indonesia
Menurut dia, mimpi besarnya itu akan segera ditindaklanjuti menyusul hasil research yang dilakukan tim survey Pemprov NTT.
Survey menunjukan, NTT memiliki 2 (dua) lokasi yang sangat potensial untuk budidaya ikan yakni, laut Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao dan kabupaten Alor.
“Menurut saya dua tempat perfecto (sempurna, red) adalah Rote dan Alor”, kata Laiskodat beberapa waktu lalu.
Gubernur Laiskodat menerangkan, untuk tahap awal, pihaknya kan lebih dahulu mengelola potensi laut mulut seribu yang ada di kabupaten Rote Ndao.
Dia mengaku, sangat mengagumi pesona laut seribu mulut di Rote Timur yang nampak masih “perawan” itu.
“Kalau kita lihat Mulut Seribu di Rote Ndao, tempat itu betul–betul ‘perfecto’ untuk budidaya ikan, itu tempat luar biasa dikaruniai oleh Tuhan,” ungkap Laikodat.
Dia meyakinkan, ketika proyek budidaya ikan tersebut dilaksanakan, akan menyedot banyak tenaga kerja. Maka dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Nanti polisi dan tentara akan kita libatkan untuk bekerja, dan seluruh pasukan pengangguran di NTT,” ujarnya.
Saat ini kata dia, pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Ganef Wurgiyanto, untuk membuat perencanaan matang tentang budidaya ikan di laut Mulut Seribu.
“Saya sudah minta Kadis Perikanan dan beberapa tim untuk mendesain dan laporkan kepada saya uang yang dibutuhkan berapa dan berapa lama panen. Kita punya uang, kenapa tidak bisa. Sehingga, kita bisa panen ikan sepanjang masa, tidak musiman,” ungkap putra Helong ini.
Mulut Seribu, Raja Ampatnya NTT
Sebagian besar masyarakat NTT mungkin belum mengenal, laut Mulut Seribu itu. Jika berkunjung ke sana, pengunjung akan disuguhkan indahnya pesona laut yang terletak di Papela, Rote Timur.
Selama ini orang sering menyamakan surga yang tersembunyi di selatan Indonesia itu dengan Raja Ampat.
Namun, yang sudah menjejakan kaki di dua obyek wisata laut ini akan merasakan aura Raja Ampat yang ada di NTT.
“Obyek wisata Raja Ampat di Papua Barat tidak ada apa-apanya dibandingkan keindahan Pantai Mulut Seribu di Rote Ndao,” ungkap Melyanus Mandala 2017 lalu saat menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Rote Ndao, seperti dilansir Pos Kupang Senin, 20 Maret 2017
Mulut Seribu adalah deretan batu-batu besar yang terhampar di lautan lepas. Pemandangannya indah nian, penuh eksotik. Masalahnya, selama ini kurang dipromosikan sehingga jarang ada wisatawan yang berkunjung.
Dengan dijadikan sebagai tempat budidaya ikan, diharapkan lebih dikenal luas dan dapat menjadi taman wisata laut dan menjadi salah satu sumber PAD.
Penulis: Boni J