Borong, Vox NTT-Pembangunan jaringan air bersih di Desa Gurun Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) tahun 2016 menggunakan dana APBN senilai Rp 8 miliar lebih diduga bermasalah.
Sampai sekarang proyek air bersih yang dibangun tidak sesuai asas manfaatnya bagi masyarakat Matim.
Proyek yang sudah dibangun dari sumber mata air di kawasan Bangga Ranga, Desa Golo Lalong, Kecamatan Borong itu tidak pernah mengalirkan air.
Bahkan airnya saat musim kemarau tidak pernah keluar dari pipa penyalur.
Bukan hanya itu, diduga proyek airnya sempat ada pro dan kontra antara pejabat elite di Matim.
Kala itu, ada usulan dibangun dari sumber mata air Rana Mese. Tetapi ada surat dari pejabat di Matim agar airnya diambil dari hutan Bangga Ranga, Desa Golo Tolang.
Akibatnya, sampai sekarang proyek air yang dibangun itu mubazir tanpa ada asas manfaat bagi masyarakat Matim.
Anggota DPRD Matim asal Borong, Yeremias Dupa yang mendapat laporan masyarakat soal proyek air bersih di Matim pun akhirnya berkomentar.
Heremias Dupa kepada VoxNtt.com, Jumat (26/10/2018), merasa heran dengan proyek yang menelan dana miliar rupiah, tetapi airnya tidak mengalir.
“Apakah salah survey atau bagaimana? Saya sendiri juga heran. Sumber mata air di Bangga Rangga itu ada kalau musim hujan, tapi musim kemarau airnya tidak ada,” ujar politisi PAN itu.
Ia mempertanyakan alasan proyek dibangun di lokasi yang tidak ada air. Padahal di Rana Mese ada air.
“Ini yang namanya proyek tidak ada asas manfaat bagi masyarakat, sehingga proyeknya mubazir. Saat ini masyarakat ada susah air, tetapi ada proyek air yang dibangun tidak ada asas manfaatnya,” tegas Mias.
Semestinya kata dia, proyek tersebut harus dituntaskan dan diperbaiki lalu diserahkan kepada Pemkab Matim agar dikelola dengan baik.
“Tetapi jangan serahkan kepada Matim kalau kondisi pipa dan baknya tidak ada air. Saya minta perbaiki lalu serahkan kepada pemerintah. Akan tetapi kalau air tidak ada sama saja,” tegasnya.
Informasi yang diperoleh VoxNtt.com, Pemkab Matim sempat meminta penjelasan soal proyek tersebut kepada pihak pengelola proyek di Kupang. Namun hingga kini belum ada jawaban dan tindak lanjut.
Pihak Pemkab Matim pun ketika ada proyek tersebut sempat meminta dipindahkan sumber airnya di Rana Mese. Tetapi permintaan itu tidak dihiraukan pihak pengelola proyek.
Pantauan VoxNtt.com, Jumat (26/10/2018), di Golo Lobos, Desa Gurung Liwut, bak airnya dalam kondisi miring. Tetapi, tidak diperhatikan oleh pihak pemilik proyek.
Selain itu, bak itu kosong tidak ada air. Pipa dari bak itu juga sudah rusak dan ada lubang-lubang.
Berdasarkan, informasi yang diberikan warga setempat, sudah satu tahun lebih bak dan pipa itu tidak dialiri air.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba