Borong, Vox NTT-Rana Tonjong, salah satu danau lotus terbesar kedua di dunia terbakar pada Selasa, 30 Oktober 2018.
Danau yang terletak di Desa Nanga Mbaling, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT itu diduga terbakar akibat pembakaran pohon besar di kawasan tersebut.
Penjabat Sekda Matim, Vansi Jahang membenarkan terbakarnya Danau Rana Tonjong.
Menurut informasi yang diperoleh Vansi, danau yang luar biasa uniknya itu terbakar sekitar pukul 13.00 Wita.
Ia mengaku hingga kini belum ada laporan resmi dari dinas terkait terbakarnya danau Rana Tonjong.
Camat Sambi Rampas, Sirajudin saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui sambungan telepon, Rabu (31/10/2018), juga membenarkan informasi terbakarnya danau Rana Tonjong.
Hingga kini, kata dia, bencana kebakaran tersebut sedang ditangani Pemerintah Kecamatan Sambi Rampas dan pihak keamanan.
Sirajudin meminta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran di tempat pariwisata tersebut.
Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, Adilfus Mo’a (49) kebakaran di areal danau Rana Tonjong terjadi sekitar pukul 09.00 Wita.
Adilfus mengatakan, kebakaran terjadi akibat dari pembakaran pohon kering di pinggiran danau Rana Tonjong.
Saat pohon terbakar, angin bertiup kencang dan merambat ke areal danau Rana Tonjong hingga membakar bunga teratai yang sudah kering.
Luas areal danau Rana Tonjong yang terkena kebakaran diperkirakan kurang lebih 1 hektare.
Untuk diketahui, kebakaran danau Rana Tonjong menambah deretan kisah tragis ludesnya sejumlah tempat pariwisata di Pulau Flores. VoxNtt.com mencatat, sedikitnya sudah empat tempat pariwisata di Pulau Flores yang hangus terbakar dalam rentang waktu dari Agustus hingga Oktober 2018.
Pertama, kebakaran terjadi di obyek wisata Pulau Cantik Gili Lawa, Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu malam, 1 Agustus 2018 lalu.
Akibatnya, sebagian besar pulau yang lanskap sangat cantik di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) itu berwarna hitam sisa kebakaran.
Kedua, Kampung Gurusina. Kampung adat yang terletak di Desa Watu Manu, Kecamatan Jerubu’u, Kabupaten Ngada itu hangus terbakar pada Senin, 13 Agustus lalu, sekitar pukul 17.40 Wita.
Akibatnya, 27 dari 33 rumah adat di Gurusina hangus rata tanah. Rumah adat ini terbuat dari bambu dengan atap alang-alang.
Kampung adat Gurusina hingga kini sangat tersohor jika Anda bertandang ke Kabupaten Ngada.
Ketiga, Kampung Adat Nggela. Kampung adat yang terletak di Desa Nggela, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende itu ludes terbakar pada Senin, 29 Oktober 2018, sekitar pukul 14.00 Wita.
Polres Ende mencatat, ada 22 rumah adat terbakar. Ditambah 10 rumah warga serta 1 unit balai pertemuan. Semua ludes hanya sisa puing-puing.
Baca Juga: Kecurigaan di Balik Kebakaran Dua Tempat Pariwisata NTT
Keempat, Rana Tonjong, salah satu danau lotus terbesar kedua di dunia terbakar pada Selasa, 30 Oktober 2018.
Danau yang terletak di Desa Nanga Mbaling, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT itu diduga terbakar akibat pembakaran pohon besar di kawasan tersebut. Akibatnya, sekitar satu hektare lahan beserta bunga lotus ludes rata tanah.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba