Borong, Vox NTT-Proyek lapen menuju dusun Nteweng, Desa Leong, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diduga dikerjakan tanpa batu jenis lima tujuh.
Saat mulai kerja, warga setempat sempat menanyakan kepada kontraktor terkait tidak adanya batu lima tujuh.
Namun jawaban kontraktor bahwa batu jenis lima tujuh dalam proyek lapen itu tidak ada di Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Mickey, warga Nteweng Desa Leong kepada VoxNtt.com di lokasi, Senin (29/10/2018) lalu, mengaku sangat menyayangkan proyek lapen tersebut tidak diisi batu lima tujuh.
“Ko bisa proyek aspal tanpa ada batu lima tujuh. Aneh sekali,” ujarnya.
Ia menduga ada kongkalikong antara BPD dan Kepala Desa Leong dalam mengerjakan proyek lapen tersebut.
Mickey juga mengaku, BPD dan Kepala Desa Leong tidak pernah turun ke lokasi untuk mengecek proyek lapen.
Selain itu, proyek lapen di Desa Leong diduga siluman. Pasalnya, di lokasi pengerjaan tidak ada papan informasi proyek.
Akibatnya, masyarakat menjadi bingung terkait sumber dana proyek itu. Jumlah pagu dananya pun tidak diketahui masyarakat.
Mickey juga menanyakan soal pemotongan meter proyek lapen itu. Dari pengukuran awal 700 meter, tetapi realisasinya hanya 675 meter.
“Ini ada kayu patok titik star proyeknya. Tetapi kerjanya mulai 25 meter dari kayu patok. Pertanyaanya, mengapa dipotong? Ke mana dana untuk 25 meter itu,” tanya Mickey.
Ia juga membeberkan, pengerjaan lapen tersebut tidak memanfaatkan material lokal. Tetapi mendatangkan material dari luar.
“Bayangkan, batu untuk proyek ini bawa dari Watu Cie. Padahal di desa Leong banyak batu. Ini kan aneh. Masa uang desa ini bawa keluar. Dana desa kan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi pekan lalu, pengerjaan lapen menuju dusun Nteweng desa Leong itu tampak asal jadi.
Beberapa warga mencoba memarkir motor di lapen yang sudah dikerjakan. Standar motor pun tertanam di lapen sekitar 10 cm.
Selain itu, bagian pinggir batu jalan tidak diselimuti aspal.
Kemudian, di beberapa titik batu dan aspal hanya disiram di atas tanah. Tidak ada pembersihan sebelum batu dan aspal disiram di atas telford.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, proyek itu dikerjakan oleh kontraktor atas nama Mateus Munga asal Watu Ci’e.
Kepala Desa Leong, Johanes Jeharu saat dikonfimasi VoxNtt.com, Rabu (31/10/2018), menjelaskan panjang lapen menuju dusun Nteweng itu sepanjang 679 meter.
“Tabe wie ite lewen lapen ngerwa dusun nteweng 679 meter. tb agu watu 5.7 latang one titik te toe rata (Selamat malam, panjang lapen menuju dusun Nteweng 679 meter. Dan batu 57 untuk titik yang tidak rata),” jelas Kades Johanes saat dikonfirmasi melalu handpone-nya.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba