Bajawa, Vox NTT-Salah seorang pasien bernama Yasinta Kue (43) asal Desa Keli, Kampung Keliwatuwea, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo kabur dari RSUD Bajawa Kabupaten Ngada.
Alasan dirinya kabur karena akan melakukan operasi caesar. Karena bardasarkan hasil pemeriksan dokter ahli, bayi dalam kandungan Yasinta pada posisi melintang dan ari ari menutupi jalan lahir. Sehingga wajib dilakukan operasi untuk menyelamatkan Yasinta dan bayinya.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD Bajawa drg Maria W. Betu kepada wartawan, Jumat (09/11/2018).
Ia mengungkapkan, pada Selasa, 6 November 2018, pihak RSUD Bajawa didatangi pasien bernama Yasinta Kue yang hendak melahirkan dari Desa Keli, Kampung Keliwatuwea, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.
Ia datang didampingi suaminya Fitalis Kade. Mereka diantar oleh seorang bidan dari Desa Keli bernama Sari. Yasinta sebelumnya dirujuk dari Puskesmas Keo Tengah ke RSUD Bajawa. Di puskesmas ini persalinan anak ke-9 dengan usia 43 tahun dianggap rawan bagi keselamatan Yasinta dan bayinya.
Menurut dr Maria, hasil Ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan dokter ahli bayi dalam kandungan Yasinta tersebut pada posisi melintang dan ari ari menutupi jalan lahir. Sehingga wajib dilakukan operasi untuk menyelamatkan Yasinta dan bayinya.
Dikatakan, saat hendak dioperasi Yasinta tidak mau. Sementara operasi merupakan jalan satu- satunya jalan untuk menyelamatkan Yasinta dan bayinya.
Namun Yasinta sama sekali tidak mau. Suaminya juga tidak mau dan mengatakan takut istrinya disteril, sehingga tidak bisa punya anak lagi.
Karena persoalan ini serius pihak dr Maria melibatkan pihak lain termasuk staf manajemen, dokter, bidan senior untuk membantu memberikan pemahaman, namun menemui jalan buntu.
Walaupun sejumlah petugas RSUD Bajawa menawarkan untuk membantu membelikan pakaian, serta makanan dan minuman, tetap saja Yasinta dan suaminya tidak mau dioperasi.
Upaya lain, kata dr Maria, dengan menghubungi Kepala Puskesmas Keo Tengah dan Camat Keo Tengah per telepon untuk berbicara Pasutri tersebut. Namun tetap tidak membuahkan hasil.
Saat upaya tersebut dilakukan, secara diam diam Yasinta kabur dan naik sebuah mobil pick up yang kebetulan hendak kembali ke Keo Tengah usai mengantarkan pasien lainnya.
“Yang bersangkutan hendak kabur dan petugas satpam terpaksa mengejarnya untuk tanda tangan bahwa menolak dioperasi,”katanya.
Dokter Maria menambahkan, pihaknya melakukan upaya maksimal tanpa melihat asal pasien. Sebab apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan nanti, maka yang disalahkan justru petugas medis.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba