Soe,Vox NTT-Penyidik Polres Timor Tengah Selatan (TTS) telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus proyek
pembangunan landscape kantor Bupati TTS.
Kasatreskrim Polres TTS, Iptu Jamari yang diwawancarai media ini, Rabu (14/11/2018) mengatakan, setelah menetapkan dua tersangka, pihaknya masih terus melakukan pengembangan kasus.
“Kita belum tau ada penambahan tersangka atau tidak. Penyidik masih terus melakukan pengembangan,” ujar Jamari yang tak mau menyebut nama dua tersangka tersebut.
Menurutnya, proyek yang dilaksanakan tahun 2013/2014 ini menelan anggaran sekitar Rp 3,4 miliar.
Penetapan dua orang tersangka mendapat tanggapan dari Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi Indonesia (Araksi) Kabupaten TTS, Alfret Baun.
Saat dikonfirmasi media ini, Kamis (15/11), Alfret memberikan apresiasi terhadap penyidik yang telah menetapkan tersangka dalam kasus yang sudah diusut hingga lima tahun ini.
Walau demikian, mantan anggota DPRD Provinsi NTT ini, berharap agar penetapan tersangka tidak hanya dua orang namun harus lebih.
“Araksi TTS akan kembali melakukan perlawanan jika hanya dua orang tersangka saja. Harusnya pihak lain yang terlibat dalam proyek ini juga ikut ditetapkan sebagai tersangka,”tandasnya.
Pihaknya berharap penetapan dua tersangka ini bukan menjadi patokan namun menjadi pintu masuk bagi polisi untuk mengejar pihak lain yang terlibat.
Sesuai dengan ekspose BPKP NTT jumlah kerugian negara dalam kasus ini senilai Rp 643 juta.
Penulis: L. ULAN
Editor: Irvan K